Alert! Sederet Negara Ini Terancam Gagal Bayar Utang Seperti Sri Lanka

Alert! Sederet Negara Ini Terancam Gagal Bayar Utang Seperti Sri Lanka

Ilyas Fadilah - detikFinance
Sabtu, 16 Jul 2022 19:00 WIB
Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah akhirnya tembus ke level Rp 15.000. Ini adalah pertama kalinya dolar AS menyentuh level tersebut pada tahun ini.
Ilustrasi/Foto: Rengga Sancaya

6. Kenya

Kenya menghabiskan sekitar 30% dari pendapatan negaranya untuk pembayaran bunga. Obligasi Kenya telah kehilangan hampir setengah nilainya, dan saat ini tidak memiliki akses ke pasar modal terkait
masalah dengan obligasi US$ 2 miliar dolar yang akan jatuh tempo pada tahun 2024.

Mengenai Kenya, Mesir, Tunisia dan Ghana, David Rogovic dari Moody mengatakan, negara-negara ini adalah yang paling rentan dan menghadapi tantangan fiskal dalam hal menstabilkan beban utang

7. Ethiopia

Ethiopia berencana menjadi negara pertama yang mendapatkan keringanan utang di bawah program Kerangka Kerja Umum G20. Perang saudara yang terjadi di Ethiopia menghambat kemajuan negara tersebut. Hingga sekarang, Ethiopia masih harus mengurusi satu-satunya obligasi internasionalnya sebesar US$ 1 miliar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

8. El Salvador

Membuat tender legal bitcoin menutup pintu bagi harapan IMF. Kepercayaan telah jatuh ke titik di mana obligasi US$ 800 juta yang jatuh tempo dalam enam bulan diperdagangkan dengan diskon 30%, dan obligasi jangka panjang dengan diskon 70%.

9. Pakistan

Pakistan mencapai kesepakatan penting dengan IMF minggu ini. Harga impor komoditas energi yang tinggi mendorong negara itu ke ambang krisis neraca pembayaran.

ADVERTISEMENT

Cadangan mata uang asing menipis ke level US$ 9,8 miliar, diperkirakan tidak cukup untuk impor selama lima minggu. Rupee Pakistan melemah ke rekor terendahnya.

10. Belarus

Sanksi yang ditetapkan Barat membuat Rusia mengalami gagal bayar bulan lalu. Kini, Belarus mendapat perlakuan yang sama karena mendukung posisi Moskow dalam konflik di Ukraina.

11. Ekuador

Negara Amerika Latin itu sebenarnya hanya gagal bayar dua tahun lalu. Namun, Ekuador kembali diguncang ke dalam krisis oleh protes keras dan upaya untuk menggulingkan Presiden Guillermo Lasso.

Ekuador mencatatkan utang yang cukup banyak sebab pemerintah memberikan banyak subsidi, termasuk bahan bakar dan makanan. JPMorgan telah menaikkan perkiraan defisit fiskal sektor publiknya menjadi 2,4% dari PDB tahun ini dan 2,1% tahun depan. Sementara spread obligasi telah mencapai 1.500 bps.

12. Nigeria

Spread obligasi Nigeria sebenarnya hanya sekitar 1.000 bps. Nigeria juga memiliki beban obligasi US$ 500 juta yang jatuh tempo dalam waktu setahun, yang harusnya bisa ditutupi oleh cadangan devisa yang meningkat sejak juni.

Meskipun demikian, Nigeria menghabiskan hampir 30% dari pendapatan pemerintah untuk membayar bunga atas utang luar negerinya.


(ara/ara)

Hide Ads