BUMN perhotelan, PT Hotel Indonesia Natour (HIN) mulai melebarkan saya bisnisnya ke sektor travel. Perusahaan akan menyasar pelayanan pembelian tiket hingga paket trip.
HIN sendiri merupakan BUMN perhotelan yang telah berdiri sejak 1962. HIN lahir bersamaan dengan pembangunan dan peresmian Hotel Indonesia yang dilakukan oleh Presiden Ir. Soekarno sebagai hotel bintang 5 pertama di Indonesia.
Sesuai dengan program transformasi dari pemerintah, tahun 2020 menjadi tonggak sejarah baru bagi HIN, HIN bertransformasi menjadi travel management, dan asset management dan hotel operatorship untuk memperluas portofolio bisnis dan mengembangkan ekonomi kreatif melalui ekosistem pariwisata baru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai bagian dari holding perhotelan, HIN melalui anak usaha nya PT Hotel Indonesia Group (HIG) mengelola hotel-hotel milik BUMN yang ditargetkan pada periode tahun 2023-2025 nanti HIG dapat mengelola seluruh hotel milik BUMN yang berjumlah 120 Hotel. Dengan mengusung Pelayangan berstandard internasional dengan kepribadian khas Indonesia, HIG optimis dapat menjadi salah satu jaringan hotel operator terbesar di Indonesia.
Baca juga: Cihuy! Bakal Ada Kergan di Candi Borobudur |
Iswandi Said selaku Direktur Utama HIN mengatakan bahwa HIN sudah mempunyai pengalaman puluhan tahun dalam bidang perhotelan. Untuk itu dirinya optimis HIG dapat mengelola hotel-hotel milik BUMN dengan sukses. "HIG dipercaya untuk mengelola hotel-hotel milik BUMN melalui program Holding Hotel BUMN karena pengalaman dan performance yang dihasilkan," ujarnya dikutip, Jumat (22/7/2022).
Sementara itu perusahaan kini mulai melebarkan sayapnya ke dalam hospitality industry adalah dengan membuat satu business unit baru yaitu travel management. Hal tersebut diimplementasikan dalam suatu digital platform yang diberi nama HINtrip dan JELAJAHIN.
Travel Management HIN memberikan pelayanan kepada market Business to Government (B2G) dan B2C dengan paket bundling atau custom package. Jelajahin juga menginisiasi program offline melalui 'Jelajahin Fest' yang ke depannya program ini akan menjadi atraksi alternatif reguler pada destinasi-destinasi pariwisata di Indonesia, khususnya di lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) yaitu Borobudur, Likupang, Mandalika, Danau Toba, dan Labuan Bajo.
Iswandi menjelaskan bahwa dengan adanya Jelajahin.id ini dapat memudahkan wisata turis domestik dan mancanegara dalam membeli tiket pesawat, hotel, serta menentukan lokasi wisata yang akan dikunjungi. "HIN menjadi bagian dari InJourney sebagai Holding Pariwisata untuk pemulihan pariwisata dengan tujuan di lima DPSP dan Bali melalui Jelajahin. Harapannya, Jelajahin menjadi etalase pariwisata nasional yang komprehensif, kompetitif dan informatif," lanjut Iswandi.
Di sisi lain, Indonesian Journey atau InJourney adalah induk BUMN Holding Industri Aviasi yang diluncurkan sebagai Holding BUMN Pariwisata dan Pendukungnya oleh Presiden Jokowi pada 13 Januari 2022 lalu. Melalui PT Hotel Indonesia Natour (HIN), InJourney menggairahkan kembali pariwisata domestik melalui program Jelajahin Livin Sanur Fest yang sukses diselenggarakan di Bali beberapa waktu lalu.
Peran HIN dalam InJourney adalah sebagai travel management yang mem-bundling berbagai produk dalam ekosistem, termasuk penyelenggara penyediaan paket wisata. "InJourney merupakan bukti nyata perhatian pemerintah pada industri pariwisata nasional, dengan harapan program-program yang dilaksanakan oleh Injourney ke depan akan dapat memberikan dampak langsung pada perekonomian serta percepatan pemulihan perekonomian Indonesia melalui pariwisata," tutup Iswandi.
(das/das)