Waswas Dikalahkan China, AS Rela Gelontorkan Rp 4.258 T buat Teknologi

Waswas Dikalahkan China, AS Rela Gelontorkan Rp 4.258 T buat Teknologi

Aulia Damayanti - detikFinance
Rabu, 10 Agu 2022 21:45 WIB
President Joe Biden prepares to roll up his sleeve before receiving his second COVID-19 booster shot in the South Court Auditorium on the White House campus, Wednesday, March 30, 2022, in Washington. (AP Photo/Patrick Semansky)
Presiden Joe Biden. Foto: AP/Patrick Semansky
Jakarta -

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah menandatangani undang-undang yang menjanjikan US$ 280 miliar atau setara Rp 4.158 triliun (Rp 14.850/US$) untuk manufaktur teknologi tinggi dan penelitian ilmiah. UU itu diresmikan agar bisa bersaing dengan China yang dikhawatirkan mengalahkan teknologi AS.

Investasi tersebut termasuk untuk keringanan pajak bagi perusahaan yang membangun pabrik pembuatan chip komputer di AS. Demikian dikutip dari BBC, Rabu (10/8/2022).

Senat Tinggi Demokrat Chuck Schumer mengatakan undang-undang tersebut disebut akan memastikan kepemimpinan dan kemakmuran Amerika Serikat di bidang teknologi untuk abad berikutnya. Ia percaya dengan itu, teknologi AS akan menjadi yang terbaik di dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Otoritarian bersorak agar kami kalah dan berharap kami duduk di tangan kami. Dengan memberlakukan CHIPS dan Science Act, kami memperjelas bahwa kami percaya abad Amerika yang hebat lainnya ada di cakrawala," ujarnya.

Selain investasi chip, UU tersebut mengarahkan sekitar US$ 200 miliar ke lembaga seperti National Science Foundation, yang bertujuan untuk meningkatkan investasi di bidang-bidang seperti robotika dan komunikasi nirkabel.

ADVERTISEMENT

Biden menyebutnya sebagai investasi sekali dalam satu generasi, itu diyakini bisa menghasilkan pertumbuhan di AS. Investasi itu juga termasuk pada rencana dari pembuatan micron yang disebut akan menghabiskan US$ 40 miliar, sebuah proyek yang diharapkan dapat menciptakan 40.000 pekerjaan.

"Ini adalah pencapaian terbaru untuk Gedung Putih, yang juga baru-baru ini mencapai kesepakatan untuk memajukan rencana menyeluruh untuk memerangi perubahan iklim," ujar Biden.

AS saat ini memproduksi sekitar 10% dari pasokan global semikonduktor, yang merupakan kunci untuk segala hal mulai dari mobil hingga ponsel. Namun besaran itu turun dari hampir 40% pada tahun 1990.




(das/das)

Hide Ads