Jakarta -
Gelombang panas dan cuaca ekstrem menghantam Eropa. Kondisi ini sedikit banyak mengancam ketersediaan pangan, khususnya di Inggris dan Skotlandia.
Seorang peternak sapi perah di Inggris terpaksa mengirim beberapa sapinya untuk disembelih jika tidak ada hujan bulan ini. "Kami tidak bisa terus memberi mereka makan dengan pakan yang tidak ada di sana," kata Pengelola Sansaw Dairy, James Thompson dikutip dari BBC, Kamis (11/8/2022).
Pengelola peternakan yang berada di utara Shropshire, Inggris ini mengatakan langkah ini ia ambil lantaran cuaca kering telah mengurangi jumlah rumput untuk hewan ternak. Bahkan Thompson mengaku, dirinya sampai berdoa setiap hari agar hujan turun demi 1.500 ekor sapi perah di peternakannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masalahnya adalah apakah kami memiliki cukup silase (pakan ternak) untuk musim dingin sekarang karena kami sedang menyelipkan cadangan kami saat ini," kata Thompson.
"Jika tidak hujan pada bulan Agustus, kami akan sangat khawatir dan itu mungkin berarti kami harus mengurangi beberapa sapi kami," tambahnya.
Dia mengatakan masih terlalu dini untuk menentukan berapa banyak sapi yang harus disembelih jika hal tersebut terjadi. Di sisi lain, masalah juga dihadapi oleh petani jagung akibat gelombang panas.
Petani di Llynclys Hall Farm, Richard Jones mengatakan cuaca panas telah menyusutkan ukuran labirin jagung di perkebunannya. "Saat ini (jagung) tingginya enam setengah hingga tujuh kaki. Dibandingkan tahun-tahun lain, mungkin lebih pendek satu kaki," kata Jones.
Jones menambahkan, beberapa daun tanaman labu telah meringkuk akibat kondisi tanah yang sangat kering. Meski demikian, apabila hujan turun dalam dua minggu terakhir, kondisi tanamannya itu akan baik-baik saja.
"Mereka lesu dan tidak tumbuh dengan baik, tanaman berjuang untuk bertahan hidup," tuturnya.
Kedua kondisi ini sejalan dengan laporan Met Office, di mana pada tahun ini setiap bulannya curah hujan di bawah rata-rata dan Juli adalah bulan terkering dalam catatan, dengan hanya 10% dari curah hujan rata-rata.
Gelombang panas bikin sungai mengering. Berlanjut ke halaman berikutnya.
Sementara itu, kondisi mengkhawatirkan juga terlihat di Sungai Tweed yang terbentang dari Skotlandia ke Inggris. Komisi Sungai Tweed (RTC) telah memperingatkan kondisi kelangkaan air saat ini tidak memadai untuk melindungi stok ikannya. Ikan tersebut antara lain salmon Atlantik, laut dan trout coklat.
Petugas RTC, Jamie Stewart, mengatakan periode kering yang berkepanjangan menyebabkan kekhawatiran di sepanjang sungai dan anak-anak sungainya di perbatasan Skotlandia dan sekitarnya.
"Migrasi antara kolam sungai di daerah tangkapan menjadi jauh lebih sulit, dengan akses ke naungan dan perlindungan dari pemangsa sering ditolak sebagai hasilnya," ujar Stewart.
Selain itu, Stewart juga menambahkan, tingkat sungai yang rendah menyebabkan perubahan tingkat konsentrasi nutrisi di dalam air, yang mengarah ke area yang lebih besar dari ganggang di dasar sungai.
"Air hangat mengandung lebih sedikit oksigen terlarut daripada air dingin, jadi musim panas adalah waktu di mana ikan kesulitan mendapatkan oksigen yang cukup," Stewart menjelaskan.
Di sisi lain, ia mempertanyakan kesesuaian sistem yang ada saat ini dengan klasifikasi kelangkaan sungai yang berada pada status sedang, yang berarti pengambilan air untuk pertanian dan industri masih diperbolehkan.
Sementara itu, Pemerintah Skotlandia mengatakan pihaknya bekerja sama dengan para ahli untuk memutuskan tindakan apa yang harus diambil untuk mengatasi kelangkaan.
"Kami akan terus memantau situasi dengan cermat, mengevaluasi potensi dampak lingkungan, ekonomi dan sosial dan mempertimbangkan saran dari SEPA dan badan ilmiah sebelum menentukan tindakan apa yang harus diambil," ujar Juru Bicara Pemerintah Skotlandia.
Kepala air dan perencanaan The Scottish Environment Protection Agency (SEPA), Nathan Critchlow-Watton mengatakan rencana penanggulangan dan pemulihan populasi salmon liar telah dikembangkan untuk melindungi lingkungan setelah konsultasi publik.
"Tweed kemungkinan akan mencapai kelangkaan yang signifikan dalam beberapa hari mendatang di mana ia dapat menangguhkan lisensi abstraksi untuk bisnis," katanya.
Perlu diketahui, menurut Met Office Inggris mengalami Juli terkering tahun ini sejak 1935. Sementara Inggris tenggara dan selatan tengah mengalami bulan terkering sejak 1836. Bahkan, sejak awal tahun ini hingga 6 Agustus, tenggara mencatat 144 hari curah hujan rata-rata kurang dari 0,5 mm. Bahkan beberapa wilayah ada yang tidak melihat hujan sama sekali.
Lebih lanjut, peringatan rambu kuning ini merupakan yang terpanjang yang dikeluarkan Met Office sejak 2021. Meski demikian, kondisi ini lebih rendah dari peringatan rambu merah pertama pada bulan Juli, ketika suhu melebihi 40 derajat celcius untuk pertama kalinya.