Berdasarkan pernyataan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IX DPR (30/8), izin edar untuk penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) vaksin COVID-19 BUMN akan dikeluarkan pada pertengahan September 2022.
Untuk diketahui, Bio Farma telah mendaftarkan hasil uji klinis fase 3 vaksin COVID-19 BUMN untuk usia 18 tahun ke atas ke BPOM sebagai syarat untuk mendapatkan EUA. Erick menambahkan, vaksin produksi Bio Farma juga siap menjalani uji klinis untuk vaksinasi booster.
Setelah proses uji klinis vaksin COVID-19 BUMN untuk booster, Bio Farma akan mendaftarkan uji klinis untuk vaksinasi anak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Vaksin COVID-19 BUMN bermanfaat untuk vaksinasi primer dan booster baik untuk orang dewasa maupun anak-anak. Vaksin COVID-19 karya BUMN yang berplatform rekombinan protein ini bisa digunakan secara aktif terhadap COVID-19 yang disebabkan virus SARS-CoV," jelasnya.
Sejauh ini, hasil uji klinis telah menunjukkan vaksin yang akan diproduksi oleh Bio Farma ini memiliki keamanan dan efikasi yang baik dalam meningkatkan kadar antibodi, sehingga tidak
kalah dari vaksin COVID-19 jenis lainnya. Selain itu, sejak proses awal, vaksin ini sudah didesain halal dan diaudit oleh otoritas berwenang sehingga diharapkan segera mendapatkan
sertifikasi halal setelah keluarnya EUA.
"Sejak awal saya sudah menegaskan kehalalan harus jadi faktor utama, sehingga vaksin COVID-19 BUMN ini sudah dirancang untuk menjadi vaksin halal," kata Erick Thohir.
Bio Farma juga akan mendaftarkan vaksin hasil pengembangannya ke WHO untuk mendapatkan emergency use listing (EUL) sehingga dapat turut berkontribusi terhadap kesehatan dunia.
(acd/hns)