Demplot Wilmar Tingkatkan Hasil Panen Petani di Serang hingga 8,25%

Jihaan Khoirunnisa - detikFinance
Minggu, 04 Sep 2022 20:15 WIB
Foto: Wilmar
Jakarta -

PT Wilmar Padi Indonesia (WPI) memberikan penyuluhan kepada petani di Kota Serang melalui program demonstration plot (demplot) seluas 17 hektare (ha). Program kerja sama tersebut dinilai efektif meningkatkan produktivitas petani setempat.

Diketahui, demplot merupakan metode penyuluhan pertanian kepada petani, dengan cara membuat lahan percontohan agar petani dapat melihat dan membuktikan terhadap obyek yang didemonstrasikan. Di Serang, pelaksanaan demplot dilakukan di Kecamatan Kramatwatu, Pontang, Lebakwangi, dan Kasemen.

Berkat kerja sama tersebut, hasil panen perdana petani pada Rabu (31/8) naik sedikitnya 8,25 persen dibandingkan sebelumnya. Ketua Kelompok Tani Maju I Desa Cigelam, Kecamatan Ciruas, Serang Muhammad Supi mengaku puas dengan hasil panen demplotnya karena produksi naik menjadi 6 ton per ha dari sebelumnya 4-5 ton per ha.

Peningkatan tersebut dinilai sangat membantu petani dan menjadi solusi terhadap keterbatasan luas lahan. Supi mengatakan saat ini dirinya menggarap 4 ha lahn, yang sebagian di antaranya merupakan lahan sewaan.

"Syukur alhamdulillah produksi saya meningkat dibanding (yang belum ikut program demplot)," tutur Supi dalam keterangan tertulis, Minggu (4/9/2022).

Dia berharap kerja sama dengan PT WPI tidak berhenti pada demplot tetapi berlanjut menjadi mitra pemasok agar dapat menjual hasil panennya secara langsung. Sebab menurutnya selama ini petani masih tergantung kepada perantara (broker), sehingga harga jualnya seringkali kurang memuaskan.

Sementara itu Ketua Kelompok Tani Raharja Desa Suju, Serang Gojali mengungkapkan pihaknya antusias bergabung menjadi mitra demplot karena ingin menambah pengalaman memanfaatkan pupuk non-subsidi dalam peningkatan produktivitas. Saat ini demplot kelompok taninya belum memasuki masa panen sehingga masih menunggu hasil.

"Kami ingin mengetahui bagaimana hasil pupuk non-subsidi dengan pupuk subsidi. Kalau memang lebih baik, kami tidak masalah menggunakan yang nonsubsidi," ujar dia.

Gojali menyebut saat ini dirinya mengelola lahan seluas 5 ha. Dari lahan tersebut, dia mampu menghasilkan 6-8 ton per ha setiap panen. Dia pun berharap dapat meningkatkan produktivitas hasil panennya.

Di sisi lain, Rice Business Head PT Wilmar Padi Indonesia Saronto mengatakan kerja sama demplot bertujuan untuk membantu mendongkrak produktivitas serta penghasilan petani. Sedangkan tujuan jangka panjangnya adalah ikut berkontribusi dalam program ketahanan pangan nasional.

Dalam kerja sama itu, perusahaan memberikan benih, pupuk, dan pestisida. Petani diperbolehkan membayar biayanya setelah panen (yarnen). Sedangkan penanaman dilakukan di lahan milik petani.

Dalam mendampingi petani, pihaknya menggandeng PT Wilmar Chemical Indonesia yang memproduksi Pupuk Mahkota untuk mensuplai kebutuhan petani. Ke depan, selain Pupuk Mahkota, PT WPI akan bekerja sama dengan PT Syngenta sehingga peningkatan produksi diperkirakan naik hingga 15 persen.

Saronto menjelaskan pihaknya juga menargetkan akan melaksanakan tanam serentak seluas 500 ha pada musim panen selanjutnya.

"Pada musim tanam selanjutnya mungkin tidak demplot lagi tapi langsung (tanam serentak) 500 ha," pungkasnya.




(akn/hns)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork