Top! Eks Pegawai BUMN Buka Resor Pertama di Perbatasan RI-Timor Leste

Tapal Batas

Top! Eks Pegawai BUMN Buka Resor Pertama di Perbatasan RI-Timor Leste

Inkana Putri - detikFinance
Senin, 05 Sep 2022 11:58 WIB
Kisah di Balik Resort Satu-satunya di Wini, Didedikasikan untuk Ortu
Foto: Andhika Prasetia/detikcom
Timor Tengah Utara -

Menggeluti sebuah bisnis tentu bukanlah hal yang mudah, termasuk di sektor pariwisata. Seperti halnya yang dirasakan oleh Ishak Marjon Boik, yang membangun resor pertama di Kota Kecil Wini, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur.

Ishak mengatakan dulunya ia bekerja sebagai salah satu pegawai BUMN selama belasan tahun. Namun, melihat potensi wisata di tempat kelahirannya, Ishak akhirnya resign dan memutuskan untuk membangun tanah peninggalan orang tuanya menjadi sebuah tempat penginapan.

Menurut Ishak, Wini yang pada saat itu akan dibangun Pos Lintas Batas Negara (PLBN) memiliki potensi besar bagi dunia pariwisata. Namun, ia menilai pariwisata baru bisa akan maju jika ada fasilitas penunjang. Dari sinilah Ishak membangun tempat penginapan sehingga akan ada banyak pengunjung yang tertarik datang ke Wini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya melihat pariwisata maju karena ada fasilitas, dan kita harus berani memulai. Saya membangun hotel ini seiring dengan dibangunnya PLBN Wini, dengan makin banyaknya teman-teman dari Jakarta untuk survei, termasuk pelabuhannya semakin ramai, saya melihat makin banyak orang yang kesulitan mencari penginapan, dan ini saya lihat menjadi sebuah potensi bisnis yang harus ditangkap," ujarnya kepada detikcom baru-baru ini.

"Sebenarnya yang pertama lagi saya merasa terpanggil (karena) saya sebagai warga TTU. (Apalagi), Wini itu sudah lama diprogramkan sebagai kota wisata, itu sudah beberapa periode bupati yang lalu dengan dibangunnya objek wisata Tanjung Bastian," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Hingga saat ini, Resor Marjon masih menjadi resort pionir dan satu-satunya di Wini. Bahkan, pada hari tertentu, Ishak menyebut resort miliknya selalu full pengunjung. Salah satunya seperti saat ada gelaran pacuan kuda di Tanjung Bastian awal Agustus 2021. Ishak mengaku jika ramai, dirinya bisa meraih omzet itu hingga Rp 50 juta per bulannya.

Ishak Marjon Boik, yang membangun resort pertama di Kota Kecil Wini, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur.Ishak Marjon Boik membangun resor pertama di Kota Kecil Wini, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur. Foto: Andhika Prasetia/detikcom

"Kalau sepinya ya, mungkin di bawah Rp 10 juta kotor. Kalau ramenya, kotor itu bisa di atas Rp 50 juta, tapi Itu masih harus bayar karyawan listrik dan air," katanya.

Tak hanya sering dikunjungi oleh wisatawan domestik, Ishak mengatakan ada banyak wisatawan mancanegara yang pernah singgah di resort miliknya. Apalagi Resor Marjon dekat sekali lokasinya dengan perbatasan Indonesia-Timor Leste.

"Kalau sebelum COVID-19, memang di sini sebagai salah satu destinasi memancing dunia. Saya minggu lalu itu ada tamu dari Australia, mereka sangat senang dan berniat mau tinggal di sini, berinvestasi di sini. Satu karena lautnya masih bersih, jadi mereka mancing di sini dan dapat ikan yang besar," katanya.

"Pelintas dari Timor Leste dari Dili ke Oekusi (juga) kebanyakan nginep di sini. Kita juga sudah beberapa kali menerima tamu menteri dari Timor Leste," paparnya.

Bersambung ke halaman selanjutnya. Langsung klik

Simak juga Video: Menteri BUMN Erick Thohir Luncurkan Metanesia

[Gambas:Video 20detik]




Kesuksesan Ishak membangun sebuah resort di perbatasan tentu tak lepas dari upayanya. Apalagi kawasan perbatasan masih belum memiliki banyak fasilitas dan prasarana. Di samping itu, untuk membangun resort, Ishak juga perlu mengeluarkan dana yang tak sedikit.

"Ini modal awal pembangunan Rp 600 juta, untuk total asetnya saat ini kalau dengan tanah bisa di atas Rp 12 M," katanya.

Dalam proses pengembangan resort-nya, Ishak juga pernah meminjam modal dari BRI. Modal ini pun ia gunakan untuk menambah fasilitas di hotel.

"Tahap awal itu saya dikasih (pinjaman modal) Rp 500 juta untuk menambah fasilitas, karena yang bikin mahal hotel itu fasilitasnya. Itu tidak ada masalah lancar, (lalu) kita ditawarkan tahap 2 Rp 700 juta," katanya.

Ini Resort Pionir di Wini, Sederhana tapi Punya Panorama IndahResort Pionir di Wini, Sederhana tapi Punya Panorama Indah Foto: Andhika Prasetia/detikcom

Dari modal tersebut, saat ini resort miliknya telah memiliki fasilitas yang cukup memadai. Mulai dari kolam renang, cafe, hingga gazebo. Meski demikian, ke depan, Ishak ingin meningkatkan lagi sarana dan prasarana guna menambah kenyamanan pengunjung.

"Mereka (tamu) sangat senang, hanya memang (kami) sudah harus ke depan menyiapkan tempat yang lebih baik. Walaupun menurut kami (fasilitas ini) sudah standar untuk daerah Timor, tapi mungkin kita harus lebih baik. Dan ini juga harusnya butuh dukungan dari pemerintah," tutupnya.

Sebagai informasi, detikcom bersama BRI mengadakan program Tapal Batas yang mengulas perkembangan ekonomi, infrastruktur, hingga wisata di beberapa wilayah terdepan Indonesia. Untuk mengetahui informasi dari program ini ikuti terus berita tentang Tapal Batas di tapalbatas.detik.com!


Hide Ads