Tukang parkir kerap kali ditemui saat parkir kendaraan di depan minimarket. Padahal, sejumlah gerai minimarket seperti Alfamart dan Indomaret menggratiskan parkir bagi pelanggannya.
Ternyata, tidak sedikit dari para tukang parkir ini yang mematok bayar seikhlasnya. Bahkan, sebagian besar telah mendiskusikan hal ini dengan pengelola minimarket.
Seperti tukang parkir di gerai Indomaret di kawasan Minangkabau, Jakarta Selatan, Ahmad. Ia mengaku tidak masalah kalau para pengunjung minimarket tidak membayar parkir.
"Saya pun di sini nggak dipaksakan, tapi kan saya di sini menjaga, takutnya ada apa-apa. Sebenarnya orang parkir di sini nggak diwajibin bayar. Kesadaran aja, asal bilang terima kasih aja pun udah tenang nggak apa-apa," ungkap Ahmad kepada detikcom, Senin (5/9/2022).
Meski demikian, Ahmad mengatakan para pengunjung masih kerap memberinya uang parkir sehingga ia tetap memperoleh pemasukan meski tidak menentu.
"Kita kan pakai sistem sabar. Kalau dari pihak Indomaret sendiri bahasanya butuh nggak butuh. Kan kalau ada apa-apa, keamanan atau kerapian parkir, ini tukang parkir yang dicari," terangnya.
Dari profesinya ini, ia bisa memperoleh pendapatan sekitar Rp 150 ribu per hari, tapi itu pun tidak menentu. Uang ini masuk ke kantong pribadi miliknya.
Sebelum Covid-19 melanda, Ahmad juga rutin membayar setoran ke Polsek Tebet, Setiabudi, dan Dinas Perhubungan. Dari sana, ia mendapat surat mandat resmi sebagai juru parkir.
Hal yang sama juga diterapkan oleh Heri, tukang parkir di Alfamidi setempat. Sejak 15 tahun lalu mengawali profesi ini, ia sudah mendapat pesan dari pemilik gerai untuk tidak memaksa orang membayar parkir.
"Di sini sukarela, nggak ada juga nggak apa-apa. Kalau nggak ada, bisa angkat tangan dan bilang 'bang makasih'. Jangan nyelonong aja seenggaknya," ungkap Heri, tukang parkir di gerai Alfamidi di kawasan tersebut, kepada detikcom.
Tempat parkir berantakan karena tak ada yang jaga. Cek halaman berikutnya.
(ara/ara)