Bisnis kuliner saat ini bisa dibilang menjadi salah satu usaha yang paling menjanjikan. Pasalnya, model bisnis ini bisa dimulai dari produksi rumahan dan berakhir mendatangkan banyak keuntungan. Apalagi, produk kuliner saat ini banyak yang dipasarkan secara online. Ini saat yang tepat untuk para pengusaha untuk mempersiapkan ekspansi bisnis kulinermu agar menjadi lebih berkembang pesat dan mendatangkan omset yang berlipat.
Selain itu, Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki mengatakan sektor pangan dan kuliner adalah mayoritas dari pelaku UMKM Tanah Air yang merupakan pilar perekonomian nasional. Sehingga menurutnya diperlukan inovasi-inovasi terbaru dari pelaku usaha kuliner untuk memajukan UMKM.
"Di sektor kuliner kita membutuhkan inovasi-inovasi dari segi model bisnis. Bukan hanya pengembangan produknya,tapi model bisnisnya sekaligus supaya opportunity untuk mendorong UMKM naik kelas," ujar Teten pada Webinar Kembangkan Bisnis Kulinermu Vol.2 yang diadakan KraftHeinz Food Service Institute yang digelar bersama detikcom, Kamis (15/9/2022). .
Namun, sama seperti merintis UMKM lainnya, merintis usaha kuliner agar bisa naik kelas juga diperlukan strategi khusus. Salah satunya adalah masalah modal dan investor.
Chief and Development Officer at LandX.id Romario Sumargo mengatakan ada dua investasi jika menggeluti usaha Food and Beverage atau usaha kuliner, yaitu Equity Financing dan Debt Financing. Namun, ia menggarisbawahi bagaimana sudut pandang seorang investor dalam memberikan modal usaha.
Menurutnya, berikut adalah 3 cara yang bisa dilakukan pelaku usaha kuliner untuk mendapatkan investor yang tepat.
3 Cara
1. Ketahui Level Bisnis Anda
Menurut Rio, penting untung mengetahui di mana posisi atau level usaha yang kini sedang digeluti. Sebab, beda level usaha tentunya juga akan menentukan level para investor yang ingin memberikan modal untuk membantu usaha.
"Jadi kita harus mengetahui dulu level bisnis kita itu udah sampai mana, karena kalau early stage itu tentu perlakuannya berbeda kalau kita sudah di growth stage," ujar Rio.
Dalam hal ini, ada dua level bisnis yang harus diperhatikan para pengusaha kuliner. Pertama adalah early stage dan kedua adalah growth stage. Pada early stage, investor biasanya akan melihat siapa founder atau pendiri usaha, bagaimana penerapan ide dalam berbagai produknya, bagaimana mengatur produk dalam memenuhi permintaan pasar, termasuk model dalam menjalankan bisnis.
Sedangkan dalam growth stage, investor biasanya akan melihat dalam manajemen tim, operasi sistem, penghasilan, brand value, dan lain sebagainya.
Jangan sampai, level usaha masih berada di early stage tapi menargetkan investor yang biasanya memberikan modal pada usaha yang sudah pada growth stage. Hal tersebut justru akan menghambat usaha dan tidak akan mendatangkan investor.
2. Fokus pada Kepuasan Pelanggan
Terlihat sepele tapi menjadi hal yang penting. Salah satu penentuan investor memberikan modal adalah melihat di mana level bisnis berada. Dan untuk meningkatkan level usaha yang sedang digeluti salah satunya adalah bagaimana pelaku usaha dalam memuaskan pelanggan.
"Jadi kita harus fokus pada kepuasan customer kita. Karena, ada yang bilang pelanggan adalah raja maka itu benar karena bisa memperbaiki sistem kita, perbaiki produk kita lebih baik," ujarnya.
3. Up to Date dan Inovatif
Saat menjalani usaha, tentunya usaha kuliner pastikan usaha bergerak dinamis, selalu up to date, inovatif dan kreatif untuk menghasilkan produk-produk yang dihasilkan. Karena hal tersebut tentunya mampu membuat usaha terus bertumbuh dengan baik, sehingga bisa naik level dan mendapatkan investor yang tepat.
Itu adalah 3 cara yang dipaparkan Romario untuk pelaku usaha bisa mendapatkan investor yang tepat. Dalam webinar yang mengusung tema 'Persiapkan Ekspansi Bisnis Kulinermu' ini ditutup dengan kuis interaktif dengan peserta dan berhadiah e-wallet sebesar Rp 200 ribu.
Selain itu, acara juga ditutup dengan adanya cooking class bersama Chef Yongki Kurniawan yang membagikan menu dan cara mudah membuat soto betawi dan laksa yang bisa dicoba sebagai menu inspirasi memulai usaha kuliner.
Dalam webinar yang dibuat oleh KraftHeinz Foodservice dan detikcom ini hadir juga Head of Food Service KraftHeinz Indonesia Joanna Sudharta, Plt Direktur Pengawasan Produksi Pangan Olahan BPOM RI Didik Jiko Pursito, Founder D'PENYETZ GROUP Edy Ongkowijaya, dan CEO Haus Gufron Syarif.
(fhs/hns)