Petani Bisa Manfaatkan Jerami Jadi 'Pupuk', Hasil Panen Jadi Tambah Banyak?

Petani Bisa Manfaatkan Jerami Jadi 'Pupuk', Hasil Panen Jadi Tambah Banyak?

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Senin, 19 Sep 2022 17:10 WIB
Disebut kota metropolitan dengan belantara beton, rupanya Jakarta masih memiliki lahan persawahan. Tepatnya di Rorotan, Cilincing, Jakut.
Ilustrasi/Foto: Rifkianto Nugroho

SVP Sekretaris Perusahaan Pupuk Kaltim Teguh Ismartono mengatakan bahwa program D'Komposer merupakan upaya dekarbonisasi melalui pengembangan Creating Shared Value (CSV), yang berfokus pada perbaikan lingkungan dan peningkatan kompetensi petani berdampak terhadap proses bisnis perusahaan.

Dari hasil implementasi D'Komposer menggunakan Biodex tercatat mendapat peningkatan nilai C-organik jelang panen di angka 0,54 atau lebih tinggi dibanding lahan tanpa Biodex, dengan rata-rata nilai C-organik hanya 0,15. Begitu juga dengan potensi hasil panen, didapati kenaikan produktivitas mencapai 9,9 ton per ha, atau naik 4 ton lebih dari panen sebelumnya sebesar 5,8 ton per ha.

"Selain itu, nilai potensi dekarbonisasi melalui pengembalian jerami menggunakan Biodex pada program D'Komposer mencapai 218,99 ton CO2 Equivalent. Hal ini menunjukkan jika jerami bisa kita olah menjadi unsur organik tanpa ada lagi emisi yang dihasilkan akibat pembakaran," kata Teguh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Teguh, Pupuk Kaltim juga menargetkan pengurangan emisi karbon sebesar 32,50% pada 2030, dengan menerapkan aspek Environment, Social and Governance (ESG). Langkah ini diaplikasikan dalam program inovatif berkelanjutan, untuk memberi nilai tambah dan manfaat bagi para petani dalam mendorong optimalisasi sektor pertanian Nasional.

Sesuai dengan prinsip CSV, Pupuk Kaltim menekankan implementasi D'Komposer untuk memberi dampak langsung terhadap perbaikan lingkungan dan peningkatan kapasitas petani, yang sejalan dengan prioritas program TJSL perusahaan berdasarkan arahan Kementerian BUMN.

ADVERTISEMENT

"Ini salah satu wujud peran aktif Pupuk Kaltim dalam memperbaiki kualitas tanah untuk mendukung pertanian berkelanjutan, di samping kontribusi terhadap penanggulangan perubahan iklim dunia," ungkap Teguh.


(kil/ara)

Hide Ads