Bank Ramai-ramai Mulai Manfaatkan 'Robot' buat Pelayanan

Bank Ramai-ramai Mulai Manfaatkan 'Robot' buat Pelayanan

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Rabu, 28 Sep 2022 14:44 WIB
Security CCTV camera, surveillance technology and show application Artificial Intelligence AI tools icon on screen display.
Foto: Getty Images/iStockphoto/Sitthiphong
Jakarta -

Sektor finansial merupakan salah satu industri yang terkena dampak disrupsi selama pandemi. Perilaku nasabah mulai berubah dari konvensional menjadi lebih digital. Untuk mengantisipasi hal tersebut, perbankan melakukan adaptasi dengan tujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada nasabah.

Head Enterprise Data Management Bank BRI Maulana Yusuf mengatakan, BRI sudah mulai memasuki tahap digitalisasi sejak 2017. Salah satunya dengan menciptakan aplikasi yang bisa mengotomisasi bisnis proses di unit kerja dari yang manual menjadi otomatis.

Selain itu, BRI juga menyiapkan 37 ribu duta besar digital atau digital ambassador untuk mengedukasi nasabah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tugas para digital ambassador itu mengajak nasabah yang tadinya antidigital untuk mau menggunakan aplikasi, mereka juga diedukasi dalam menggunakan aplikasi dan melakukan transaksi serta yang tidak kalah penting adalah edukasi dalam mengamankan data. Karena kalau tidak diberi edukasi terakit data akan muncul bencana. Itu adalah tugas dari digital ambassador," kata Maulana Rabu (28/9/2022).

Maulana menambahkan, sejak 2020 BRI juga sudah mulai memanfaatkan artificial intelligence dengan membuat BRIBrain. Ada empat hal yang dikembangkan oleh BRIBrain. Pertama yaitu credit underwriting process. Dengan menggunakan BRIBrain, proses pengajuan kredit yang tadinya perlu waktu dua minggu sekarang bisa diproses hanya dalam hitungan menit.

ADVERTISEMENT

"Kami menggunakan scoring yang pakai data eksternal dan juga perliaku nasabah serta demografi. Produk yang sudah ada saat ini adalah Ceria dan Pinang. BRIBrain juga terkait dengan customer engagement yang bisa digunakan untuk menganalisis merchant EDC yang potensial untuk dijadikan BRILink," jelas Maulana.

Sementara itu Head of IT Architecture & Strategy Division Bank BNI Ari Pratiwi mengungkapkan, Xpora merupakan salah satu produk digital yang dibuat BNI dalam mempermudah nasabah khususnya UMKM dalam melakukan bisnis.

Xpora menawarkan beragam layanan digital yang bisa digunakan oleh pelaku UKM dari berbagai tingkatan, mulai dari yang masih merintis hingga yang siap memperluas pasar ke luar negeri.

"Tantangan utama dalam digitalisasi antara lain adalah integrasi data. Kami harus tahu profile data di lokal, UMKM mana yang bisa kami tawarkan untuk dibantu dan UMKM mana yang siap untuk go global. Ini masih menjadi tantangan terbesar," kata Ari.

Di kesempatan yang sama, SVP Digital Banking Delivery Bank Mandiri, Victor Erico Korompis mengatakan, untuk menjamin kenyamanan dan keamanan para nasabahnya, Bank Mandiri telah membuat satu produk yang diberi nama Livin.

Livin dari Bank Mandiri ini merupakan 100% karya anak bangsa sebagaimana yang diungkapkan oleh Victor, yang memiliki empat tahapan, dan berfokus menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh para nasabah Bank Mandiri.

Lebih lanjut Victor mengungkapkan, produk Livin yang dibuat oleh Bank Mandiri ini setiap bulannya mendapatkan lebih dari satu juta nasabah yang bergabung, sejak launcing pada 2 Oktober 2021.

"Ketika kita launcing pada 2 Oktober 2021, ternyata solusi ini sangat disukai customer, dan setiap bulan itu ada lebih dari 1 juta nasabah," ungkap Victor.

"Sekarang posisi kita sudah 11 juta nasabah yang aktif dalam Livin'. Kalau download-nya sudah lebih dari 15 juta download," lanjutnya.

Sementara itu, CTO Sibernetik Integra Data, Arif Hasani mengemukakan dua solusi dalam menjawab tantangan teknologi sebagai responnya terhadap produk Livin dari Bank Mandiri.

Arif Hasani mengatakan, ada banyak data pengguna teknologi dalam aktivitas perbankan yang memerlukan wadah besar, yang sanggup menampung data-data tersebut.

Sibernetik Integra Data sendiri diketahui saat ini sedang menjalin kerjasama dengan Qlik, Confluent, dan Imply dalam menyediakan tempat bagi data-data para pengguna teknologi yang dinamakan Aerospike.

"Sibernetik Integra Data memiliki solusi untuk menjawab tantangan ini. Pertama, kita punya central point. Tentunya menggunakan messaging sebagai salah satu solusi, dan solusi for front solution yang bekerjasama dengan Qlik dan Confluent. Ini yang memiliki kemampuan skalabilitas yang sangat tinggi, jadi kita bisa menjawab jutaan per second mulai dari ribuan per second, sehingga kita bisa langsung masuk ke dalam ranah real time," kata Arif.

"Kedua, setelah memiliki data besar dan real time, kita punya challenge, itu taruh di mana, gimana memanfaatkannya. Di sinilah Sibernetik Integra Data juga bekerjasama dengan Imply untuk menganalisa data, dan juga dengan Aerospike untuk bisa menampung data-datanya," tuturnya.




(das/das)

Hide Ads