PT Pertamina (Persero) menggelar coaching dan pendampingan Pertapreneur Aggregator bagi 50 UMKM Semifinalis. Peserta diberikan kesempatan berdiskusi dengan Exclusive Fasilitator secara private untuk persiapan menuju semifinal.
Coaching dibagi menjadi enam Breakout Room (BOR). Masing-masing BOR didampingi oleh coach yang merupakan Exclusive Fasilitator MarkPlus, setiap peserta diberikan waktu selama 1 jam untuk berdiskusi dan membahas perbaikan yang diperlukan untuk mematangkan rencana bisnis yang akan dipresentasikan di semifinal.
Adapun Pertamina menghadirkan 6 orang coach, yakni Aurelius Kuhuwael, Nila Kresna, Arfani, Rininta Hanum, Magdalena Asmayasari, dan Satya Bilal bagi 50 UMKM semi finalis untuk bisa menjadi UMKM aggregator.
VP CSR & SMEPP Pertamina, Fajriyah UsmanmengatakanUMKM aggregatordiperlukan untuk bisa menjadi network collaboration dari mitra binaan Pertamina. Hal ini dilakukan sebagai upaya percepatan pertumbuhan industri UMKM di Indonesia serta mendorong dan meningkatkan kapasitas SDM melalui digitalisasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kolaborasi yang dilakukan antar mitra binaan diharapkan bisa dirancang secara matang sehingga benar-benar menguntungkan kedua belah pihak baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang," ujar Fajriyah dalam keterangan tertulis, Rabu (12/10/2022).
Lebih lanjut Fajriyah berharap peserta coaching mampu melakukan analisis terhadap usaha dan potensi yang di miliki, mengidentifikasi akar permasalahan yang terjadi di usaha masing-masing, menganalisis peluang serta menempatkan ide untuk kolaborasi dan inovasi serta menganalisis peluang untuk implementasi inovasi.
Salah satu peserta kompetisi program pertapreneur aggregator ini adalah Jegg Boy & Girl. Mitra binaan asal kota Salatiga ini bergerak di bidang Jasa tepatnya layanan ojek lokal. Jegg Boy & Girl memberikan jasa belanja di pasar tradisional.
Sahono, pemilik Jegg Boy & Girl, mengatakan konsep dari usaha yang dijalankannya adalah 'dibelanjain', yaitu layanan jasa belanja di pasar tradisional yang bertujuan mengangkat pasar tradisional agar bisa bertahan dan tidak tergerus pasar modern.
Sebelumnya telah dilakukan pendekatan kepada para pedagang di pasar tradisional untuk dapat bermitra dengan kami dalam rangka memenuhi permintaan kebutuhan pangan konsumen, pendekatan yang dilakukan terkait ketersediaan barang yang berkualitas dan kesepakatan harga.