Pegawai kantor pos Royal Mail di Inggris melakukan aksi mogok kerja. Sekitar 115.000 petugas pos ini menuntut gaji naik di tengah biaya hidup yang meroket.
Kemarin merupakan hari pertama para petugas pos ini mogok kerja. Rencananya aksi mogok akan berlangsung hingga 19 hari sampai Black Friday and Cyber Monday.
The Communication Workers Union (CWU) yang mewakili para pendemo menyatakan aksi mogok ini bakal berlangsung sepanjang tahun sampai tuntutannya dipenuhi.
Para pekerja pos ini Royal Mail sudah mendapat kenaikan gaji sebesar 2%, jauh di bawah inflasi Inggris yang sudah mencapai 10%.
"Para pekerja pos selama ini dirugikan dari mulai gaji, jam kerja, hingga suasana kerja, dan ini yang terburuk dalam sejarah Royal Mail," kata Sekjen CWU Dave Ward dikutip CNN, Jumat (14/10/20220.
Royal Mail menyatakan mayoritas surat atau paket tidak akan dikirim selama aksi mogok. Namun ada beberapa paket darurat dan penting yang tetap akan dikirimkan.
Aksi mogok kerja para petugas pos ini bukan yang pertama terjadi di Inggris. Sebelumnya, para pekerja kereta, bus, bahkan hingga wartawan dan pengacara juga sudah melakukan aksi serupa.
Semuanya meminta kenaikan gaji. Wajar saja, inflasi di Inggris sudah menanjak ke titik tertinggi dalam 40 tahun, yaitu 10,1%.
Situasi semakin parah setelah Perdana Menteri Inggris Liz Truss berencana memangkas pajak. Langkah ini membuat nilai tukar pound sterling melemah dan imbal hasil surat utang pemerintah melonjak.
Cicilan KPR warga Inggris pun naik setelah Bank of England secara agresif menaikkan suku bunga untuk melawan inflasi yang semakin dipicu pemangkasan pajak dan pelemahan pound.
Simak Video " Royal Mail Inggris Luncurkan Perangko Spice Girls"
(ang/ang)