Ini Daftar Panjang Perusahaan RI dan Global yang Diterjang Badai PHK

Ini Daftar Panjang Perusahaan RI dan Global yang Diterjang Badai PHK

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Senin, 07 Nov 2022 16:01 WIB
Ilustrasi PHK
Foto: Ilustrasi PHK (Tim Infografis: Zaki Alfarabi)
Jakarta -

Badai pemutusan hubungan kerja (PHK) tengah menghantui dunia, termasuk Indonesia. Kondisi ini seakan menambah kekhawatiran masyarakat di tengah gejolak perekonomian global.

Pada tahun ini saja, sudah ada belasan perusahaan yang tercatat masuk ke dalam deretan perusahaan yang mengambil tindak PHK. Ada berbagai alasan yang melandasi tindakan tersebut, salah satunya efisiensi demi menghadapi ketidakpastian kondisi ekonomi global di 2023.

Berdasarkan catatan detikcom, berikut sederet perusahaan RI dan global yang melakukan aksi PHK pada karyawannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perusahaan RI

1. Shopee Indonesia

Shopee Indonesia menjadi salah satu perusahaan yang melakukan PHK karyawannya. Pelepasan karyawan tersebut dilakukan pada hari Senin 19 September 2022 kemarin. Kabarnya cukup banyak karyawan yang terdampak dari PHK ini. Shopee Indonesia berkomitmen untuk memberikan dukungan bagi karyawan yang terdampak dari kebijakan ini. Pesangon akan diberikan sesuai aturan perundang-undangan plus 1 bulan gaji.

ADVERTISEMENT

2. Tokocrypto

Setelah pengumuman Shopee Indonesia, selang beberapa hari Tokocrypto melakukan PHK besar-besaran. Perusahaan startup yang membuka platform perdagangan aset kripto ini melakukan perubahan strategi bisnis, salah satunya dengan mengurangi 20% dari total 225 karyawannya atau sekitar 45 orang. Hal ini diungkapkan oleh VP Corporate Communications Tokocrypto, Rieka Handayani.

3. Indosat Ooredoo Hutchinson

Indosat Ooredoo Hutchinson (IOH) melakukan PHK karyawan di hari Jumat 23 September. Tidak dijelaskan berapa banyak karyawan terdampak, namun Indosat mengklaim hampir semua karyawan yang di-PHK menerima paket pesangon yang ditawarkan perusahaan.

Paket kompensasi yang ditawarkan kepada karyawan adalah rata-rata 37 kali upah, bahkan yang tertinggi mencapai 75 kali upah, dan secara signifikan lebih tinggi di atas persyaratan ketentuan undang-undang yang berlaku.

4. Binar Academy

Berlanjut di bulan Oktober ini. Startup edutech Binar Academy mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada 20% karyawannya. Bagi karyawan yang terdampak, perusahaan berkomitmen membantu karyawan untuk konsultasi karir.

Dalam keterangannya, tidak disebutkan secara spesifik berapa jumlah karyawan yang terkena PHK. Pihak Binar Academy mengaku akan melakukan perubahan peran di beberapa fungsi bisnis dengan kapabilitas yang dibutuhkan sesuai strategi bisnis ke depan.

5. Bananas Indonesia

Melalui Instagram @bananasindonesia, manajemen Bananas menyampaikan dengan berat hati bahwa Bananas akan berhenti beroperasi karena unit ekonomi bisnisnya yang dinilai tidak berjalan dengan baik. Dengan begitu, otomatis akan terjadi PHK karyawan.

Namun, tidak disebutkan secara gamblang mengenai PHK tersebut. Startup itu hanya mengatakan akan membantu para karyawan terbaiknya yang terdampak untuk bisa mendapatkan tempat baru dalam kondisi transisi seperti ini.

6. GrabKitchen

Grab juga akan menutup layanan GrabKitchen di Indonesia terhitung 19 Desember 2022. Dengan begitu, otomatis terjadi PHK karyawan. Karyawan diberikan dua pilihan, mau terkena PHK atau ditawarkan untuk bekerja di posisi dan juga divisi lain Grab Indonesia.

Dalam keterangan tertulisnya, Senin (24/10/2022) Chief Communications Officer Grab Indonesia Mayang Schreiber menjelaskan selama 4 tahun perusahaan beroperasi, terlihat pertumbuhan yang tidak konsisten, serta adanya peralihan menjadi model bisnis aset-ringan.

7. JD.ID

Salah satu startup e-commerce pada Mei 2022 melakukan PHK terhadap sejumlah pekerjanya. Upaya itu disebut untuk menjaga agar JD.ID tetap mampu bersaing dengan platform e-commerce lainnya.

8. Mamikos

Perusahaan rintisan penyedia sewa hunian, Mamikos pada Juli lalu juga melakukan PHK terhadap sekitar 100 karyawannya.

9. Mobile Premier Legue

Perusahaan rintisan Mobile Premier League atau MPL (Gaming) mengumumkan hengkang dari pasar Indonesia pada Mei 2022. Sejak 30 Mei 2022, MPL Indonesia sudah tidak beroperasi.

10. Lummo

Lummo (startup SaaS) dikabarkan melakukan PHK terhadap 100 karyawannya di Indonesia sekitar Juni 2022. Berbarengan dengan itu, Lummo menghentikan ekspansi dari layanan LummoShop. PHK tersebut sebagai imbas dari situasi ekonomi global dan sulitnya akses pendanaan.

11. TaniHub

TaniHub (agritech) atau PT Tani Hub Indonesia melakukan penutupan dua gudang di Bandung dan Bali. TaniHub juga menutup layanan B2C dan fokus di B2B. Langkah itu mengakibatkan sejumlah karyawan terkena PHK pada Maret 2022

12. LinkAja

LinkAja (fintech) atau PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) melakukan PHK terhadap ratusan karyawan (200) sekitar Mei 2022.

13. Pahamify

Pahamify atau PT Pahami Cipta Edukasi (Edutech) mengumumkan PHK terhadap sejumlah karyawan guna optimalisasi bisnis pada Juni 2022.

14. Zenius

Startup (edutech) Zenius mengumumkan PHK sekitar 800 karyawan dari Mei hingga Agustus 2022.

15. SiCepat

Start up yang bergerak di bidang layanan pengiriman barang ini dikabarkan telah melakukan PHK terhadap sekitar 360 karyawannya. Pihak SiCepat mengungkapkan bahwa langkah ini ditempuh sebagai evaluasi kompetensi karyawan.

16. The Goods Dept

Terbaru lagi, toko ritel The Goods Dept dikabarkan memaksa puluhan karyawannya dari Tim Operasional Store untuk mengundurkan diri atau ganti rugi lebih dari Rp 30 juta per orang. Isu ini viral di media sosial Twitter setelah akun @*i*hL*r*sa*i yang diduga karyawan di sana curhat di media sosial.

Belum jelas apakah berita tersebut benar adanya. Akan tetapi para netizen ada yang mengaitkannya dengan The Goods Dept dan Erigo.

Deretan perusahaan global yang PHK karyawan di halaman berikutnya.

Perusahaan Global

1. Twitter

Twitter baru saja melakukan PHK besar-besaran, kabarnya sekitar 50% staff di perusahaan media sosial itu baru saja kehilangan pekerjaannya. Hal ini terjadi setelah Twitter diakuisisi oleh miliarder Elon Musk.

Namun hal mengejutkan terjadi. Dilansir dari Reuters, Senin (7/11/2022), Twitter dikabarkan sedang merayu puluhan karyawan yang kehilangan pekerjaan dan meminta mereka untuk kembali ke perusahaan.

2. Meta

Induk Facebook dan WhatsApp, Meta, berencana untuk melakukan PHK besar-besaran minggu ini. Ribuan karyawan disebut-sebut terancam kehilangan pekerjaannya

Dilansir Reuters, Senin (7/11/2022), isu soal PHK di Meta ini mencuat dari laporan Wall Street Journal pada hari Minggu. Meta pada bulan Oktober memperkirakan pendapatan yang lemah dan secara signifikan memprediksi lebih banyak biaya tahun depan. Prospek mengecewakan itu datang seiring dengan pertumbuhan ekonomi global yang melambat.

3. Intel

Perusahaan memastikan akan mengambil tindakan PHK karyawan sebagai langkah efisiensi besar-besaran. Intel berencana mengirit pengeluaran mereka sebesar USD 3 miliar pada tahun 2023.

CEO Intel Pat Gelsinger menyebut pihaknya mengurangi jumlah jam kerja untuk para pegawai pabriknya. Lalu pada akhir 2025 mendatang, Intel berharap bisa mengirit pengeluaran antara USD 8 miliar sampai USD 10 miliar pertahun.

4. SoftBank

Raksasa Jepang, SoftBank Group berencana memangkas 30% staf unit bisnisnya, Vision Fund. Setidaknya 150 dari 500 pekerja akan terkena dampaknya.

Dilansir CNBC, Jumat (30/09/2022), sebelumnya perusahaan telah mencatat kerugian Vision Fund US$ 21,6 miliar atau Rp 339,12 triliun (kurs Rp 15.700) per Juni. Kondisi tersebut berkontribusi pada kerugian bersih SoftBank 3,16 triliun yen atau Rp 337 triliun (kurs Rp 106,5) yang menjadi rekor dalam kuartal tersebut.

5. Xendit

Pada 4 Oktober kemarin, startup Xendit merumahkan sekitar 5% karyawannya di Indonesia dan Filipina. Hal ini didasarkan pada strategi bisnis yang progresif melihat situasi ke depan.

6. General Electric (GE)

General Electric (GE) melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ratusan karyawannya. PHK ini dilakukan perusahaan dengan alasan mau merestrukturisasi bisnis.

Dikutip dari Reuters, Kamis (6/10/2022), General Electric diperkirakan akan PHK 20% pekerja di bisnis energi angin GE di Amerika Serikat. Ini bisa setara ratusan pekerja, ujar sumber tersebut.

7. Shopee

Shopee Thailand melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawannya sebanyak 10%. Diperkirakan karyawan yang terdampak sebanyak 100 orang. Hal itu dilakukan dalam rangka restrukturisasi biaya besar-besaran.

Thailand menjadi negara lanjutan setelah beberapa negara lainnya, di mana Shopee juga telah melakukan PHK karyawan. Terpantau Shopee Filipina dan Taiwan juga melakukan aksi PHK terhadap karyawannya.

8. GAP

Gap memutus hubungan kerja (PHK) 500 karyawan di tingkat korporat. Karyawan yang terdampak berlokasi di Kantor Pusat GAP New York, San Francisco, dan beberapa negara Asia.

Menurut The Wall Street Journal, dikutip dari CNN Rabu (21/09/2022), PHK akan dilakukan terhadap 5% karyawan dari total pegawai korporat Gap yang berjumlah 8.700.

9. Bath and Beyond

Bed Bath & Beyond (BBBY) terancam bangkrut. Dilansir CNN, Kamis (1/9/2022), BBBY akan memberhentikan 20% karyawan perusahaan, menutup 150 toko, dan memangkas beberapa merek barang rumah tangga. Perusahaan juga telah mendapatkan lebih dari US$ 500 juta pembiayaan baru untuk menopang kesulitan keuangannya yang sedang sakit.

10. Ford

Pabrikan otomotif Amerika Serikat (AS) baru saja melakukan PHK massal pada stafnya. Peralihan produksi kendaraan bensin menjadi kendaraan listrik jadi alasan utamanya.

Dilansir CNN, Selasa (23/8/2022), setidaknya ada 3.000 orang yang terkena PHK, 1.000 orang di antaranya adalah pekerja kontraktor. Karyawan yang terkena dampak akan diberikan pesan secara personal bahwa mereka kehilangan pekerjaan akhir pekan ini.

11. Xiaomi

Dikutip dari Marshable, Kamis (25/08/2022), Media South China Morning Post melaporkan, sebanyak 900 karyawan Xiaomi kena PHK massal. Jumlah tersebut mencakup 3% dari seluruh pegawai yang bekerja di Xiaomi.

(ara/ara)

Hide Ads