Pertamina Harap COP27 Picu Penanganan Perubahan Iklim Global

Jihaan Khoirunnisa - detikFinance
Senin, 14 Nov 2022 11:32 WIB
Foto: Dok. Pertamina
Jakarta -

Senior Vice President Strategy and Investment PT Pertamina Daniel S Purba berharap Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP27) 2022 dapat menginspirasi masyarakat global untuk mendorong penanganan perubahan iklim. Salah satunya melalui pengurangan emisi karbon.

"Terkadang ketika kita bekerja kita hanya fokus pada sektor sendiri, kita tidak pernah memikirkan sudut pandang global. Jadi saya pikir dengan COP27 ini akan menginspirasi dan mendorong semua orang untuk berpikir secara global melalui industri apa yang mereka kerjakan, untuk mempercepat kontribusi mereka dalam menghadapi perubahan iklim," kata Daniel dalam keterangan tertulis, Senin (14/11/2022).

Hal tersebut ia sampaikan dalam diskusi di Paviliun Indonesia COP27 di Sharm el-Sheikh, Mesir, Jumat (11/11).

Ia menyebut COP27 menjadi pengingat bagi semua bangsa di komunitas global masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Khususnya dalam rangka menyelamatkan planet bumi dari dampak perubahan iklim. Bukan hanya untuk kepentingan generasi mendatang, tapi juga untuk keberlanjutan lingkungan bisnis.

"Saya harapkan setelah COP27 ini, semua orang akan sadar bahwa mereka harus ikut berperan menyelamatkan planet ini. Tidak hanya sekedar jargon, tapi sudah menjadi kenyataan dan menjadi pola pikir dan pola hidup kita bahwa kita harus menyelamatkan planet ini," ujarnya.

Dikatakannya guna mengatasi perubahan iklim, Indonesia mendukung penuh pencapaian target nol emisi di tahun 2060. Dalam hal ini Pertamina memberikan dukungan lewat upaya dekarbonisasi bisnis yang ada dan mengembangkan bisnis hijau.

"Saat ini indonesia sudah berkomitmen mencapai emisi nol bersih pada 2060, sehingga pertamina sebagai badan usaha milik negara, kami mendukung komitmen ini. Dan juga kami telah menyusun program program kerja kami untuk mencapai target ini," tuturnya.

Lebih lanjut dia pun memaparkan sejumlah langka dekarbonisasi yang dilakukan Pertamina. Antara lain mendorong efisiensi energi, kegiatan minyak dan gas zero-flare, serta penangkapan dan pemanfaatan karbon. Sementara, inisiatif bisnis hijau yang dikembangkan Pertamina antara lain terkait bahan bakar nabati, energi terbarukan, baterai dan kendaraan listrik, hidrogen serta bisnis karbon.

"Tentu saja transisi energi ini kami ambil sebagai peluang yang sangat baik bagi kami untuk membangun bisnis hijau," ujarnya.

Di samping itu, Pertamina juga berkomitmen mengalokasikan 14% dari proyeksi belanja modal 2022-2060 sebesar US$ 70-80 miliar untuk pengembangan energi bersih, baru, dan terbarukan.




(akd/ang)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork