Hal senada diungkapkan Ekonom Pusat Inovasi dan Ekonomi Digital Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Izzudin Al Farras Adha. Menurutnya, karyawan yang pernah bekerja di perusahaan-perusahaan teknologi besar akan lebih mudah dalam mendapatkan pekerjaan.
"Misalnya mantan karyawan GoTo, dia akan lebih mudah diserap pasar. Mereka akan punya kesempatan kerja lebih tinggi. Yang membedakan mungkin dari lama tunggunya dan bergantung pada pengalaman kerja yang memang bervariasi," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terlebih saat ini hampir seluruh perusahaan di berbagai sektor tengah berupaya melakukan digitalisasi, termasuk sektor-sektor formal, sehingga SDM di bidang teknologi akan sangat dibutuhkan.
"Seperti pasca pandemi, ada dua sektor industri yang berkembang cukup pesat, yaitu sektor konstruksi dan perdagangan. Dua sektor itu tentu membutuhkan SDM dibidang teknologi. Jadi tinggal bagaimana SDM tersebut melakukan adaptasi sesuai dengan budaya dan lingkungan kerja yang baru," ujar Farras.
Pemicu Badai PHK
Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan ada beberapa penyebab terjadinya pengurangan karyawan di perusahaan-perusahaan teknologi global seperti Amazon, Meta, dan Twitter.
Di antaranya adalah perusahaan perlu melakukan efisiensi untuk menekan biaya di tengah kondisi ekonomi global yang menghadapi tantangan cukup berat di tahun depan. Selain itu juga agar bisnis perusahaan tersebut dapat tumbuh secara berkelanjutan dalam jangka panjang.
Penyebab lain adalah adanya faktor reorganisasi perusahaan, sebagai contoh Twitter. Setelah diambil alih Elon Musk, Twitter melakukan reorganisasi dengan mengurangi hamper setengah dari total karyawannya. Dengan kondisi seperti itu, ditambah ancaman resesi global, perusahaan ini harus memperkecil unit bisnisnya.
"Apa yang terjadi di global, efeknya tentu juga terbawa ke Indonesia. Kalau di global terjadi pemangkasan atau reorganisasi massif, maka efeknya banyak perusahaan rintisan atau startup di Indonesia melakukan hal yang sama untuk bertahan," pungkas Bhima.
(hal/dna)