Pentingnya Generasi Muda juga Paham Keuangan Negara
Dari perspektif literasi keuangan negara juga sangat penting memberikan pemahaman yang komprehensif kepada generasi muda mengenai pentingnya peran APBN tidak hanya dalam pembangunan nasional, tetapi juga dalam banyak bidang yang sadar atau tidak sadar sebenarnya sangat berkaitan dengan dunia kita sehari-hari.
Sebagai contoh sederhana saja, ketika kita membeli jajanan di toko, kita sebenarnya sudah membayar pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 11% dari harga pokok snack tersebut. Lalu, untuk apakah pajak-pajak yang telah dipungut tersebut dimanfaatkan?
Apakah untuk sekedar membangun infrastruktur saja atau bisa juga untuk membiayai bantuan sosial masyarakat miskin misalnya, dan banyak lagi pengetahuan-pengetahuan sederhana yang seharusnya bisa dipahamkan kepada generasi muda kita. Karena nyatanya, semua hal di sekitar kehidupan mereka juga berhubungan erat dengan aspek-aspek APBN atau keuangan negara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikutnya di saat kondisi ekonomi global, gejolak gepolitik, dan krisis resesi yang kembali mengancam ditambah belum sepenuhnya pemulihan ekonomi dari dampak pandemi COVID-19, tentunya membutuhkan perhatian dari semua kalangan termasuk para generasi muda. Dalam berbagai kondisi di atas, APBN atau keuangan negara adalah sebuah game changer.
APBN dapat menjadi sebuah alat yang efektif untuk membantu masyarakat terdampak, baik dalam bentuk vaksinasi, insentif tenaga kesehatan, bantuan sosial, hingga dukungan bagi UMKM dan usaha kreatif seperti pembiayaan Utra Mikro (UMi), Kredit Usaha Rakyat (KUR), serta insentif perpajakan (djpb.kemenkeu.go.id, 10 November 2021).
Maka, hal-hal semacam inilah yang perlu dipahami dengan baik oleh generasi muda. Jangan sampai generasi muda kita abai dengan kondisi keuangan negara lalu kemudian hanya sekedar menjadi "penonton" dalam percaturan politik dan ekonomi dunia. Sudah saatnya generasi muda kita juga paham fungsi uang negara secara lebih luas. Karena bagaimanapun, uang negara harus dimanfaatkan secara optimal untuk didistribusikan kepada seluruh masyarakat Indonesia demi tercapainya cita-cita Indonesia maju dan sejahtera.
Penulis: Muhammad Nur, Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Banda Aceh
Disclaimer: artikel ini merupakan opini pribadi penulis dan tidak mewakili pandangan organisasi tempat penulis bekerja saat ini.
(upl/upl)