Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyebutkan sinergi Kementerian Perdagangan dengan para pelaku usaha para penerima zakat (mustahik) mampu menjadikan pertumbuhan sosio ekonomi tangguh di masa depan. Hal tersebut diungkapkan olehnya secara virtual di acara Konferensi Zakat Indonesia ke-6 Tahun 2022, hari ini.
"Saya menyambut baik penyelenggaraan Konferensi Zakat Indonesia yang ke-6 di tahun 2022 yang berlangsung pada hari ini. Konferensi ini diharapkan dapat membahas isu terkini dan menghasilkan sejumlah rekomendasi untuk pertumbuhan sosio-ekonomi yang tangguh khususnya bagi pengusaha mustahik," kata Zulhas dalam keterangan tertulis, Rabu (30/11/2022).
Ia menjelaskan ketidakpastian kondisi ekonomi dan perdagangan masih terus berlanjut di masa mendatang. Bahkan pemulihan pascapandemi menjadi lebih berat karena ada sejumlah ancaman mulai dari krisis pangan, energi, hingga geopolitik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun begitu, ia mengatakan, saat ini, Indonesia masih berada di jalur yang positif. Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih menorehkan hasil yang cukup baik.
"Kita patut bersyukur karena fundamental perdagangan Indonesia tetap tangguh. Hal ini dibuktikan pada kuartal II-2022 pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh 5,44 persen (year on year) dan sektor perdagangan tumbuh 4,42 persen," katanya.
Menurutnya, kinerja positif perdagangan tahun 2022 juga ditunjukkan beberapa indikator perdagangan di dalam negeri yang terus membaik. Seperti neraca perdagangan Indonesia yang surplus selama 30 bulan berturut-turut dan pada periode JanuariβOktober 2022 surplus mencapai US$ 45,52 miliar.
"Meskipun indikator perdagangan dalam negeri terus membaik, kita belum boleh berpuas diri. Tantangan yang akan dihadapi bukan hanya tantangan dalam negeri, melainkan juga pasar global di masa mendatang," jelasnya.
Ia berharap melalui forum tersebut kolaborasi sektor publik dan Badan Amil Zakat Nasional bisa semakin kuat sehingga berdampak positif terhadap perekonomian Indonesia.
"Untuk itu, saya berharap melalui Konferensi Zakat Indonesia ke-6 Tahun 2022, kolaborasi sektor publik dan Badan Amil Zakat Nasional akan semakin erat, untuk mewujudkan ketahanan ekonomi yang responsif dan berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia," tutupnya.
(ncm/ega)