Ajang UMKM EXPO(RT) BRILianpreneur dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) akan kembali hadir tahun ini. Ajang untuk membawa UMKM go global ini dinilai lebih besar dibandingkan ajang yang sama tahun lalu.
Direktur Bisnis Kecil dan Menengah BRI Amam Sukriyanto mengatakan UMKM BRILianpreneur tidak hanya menyediakan pasar bagi UMKM yang berpartisipasi tapi juga pembelinya yang pada tahun ini diperluas.
"Di tahun 2021, ada 32 buyer dari 14 negara, tahun ini kita perluas lagi jangkauannya ke 40 buyer dari 19 negara. Ini bagian dari upaya kami kalau sudah ada di pasar ini maka ada yang menjangkau lagi, kalau tahun ini ada 40 buyer dari 19 negara yang sudah mendaftar," tutur Amam pada konferensi pers UMKM EXPO(RT) BRILianpreneur secara virtual, Jumat (2/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan adanya puluhan pembeli dari 19 negara tersebut bisa menjadi sebuah keuntungan bagi UMKM yang menjadi peserta tahun ini. Apalagi BRI memiliki 6 unit kerja di luar negeri yang menjadi jalur dalam melakukan transaksi internasional.
BRI juga menjadi salah satu bank devisa yang terbesar karena bekerja 1.200 bank di seluruh dunia. Sehingga apabila UMKM ingin melakukan transaksi internasional koresponden bank dari BRI bisa menjembatani hal tersebut.
"Ke mana pun kawan-kawan nanti mendapat kontrak nanti bisa dipastikan koresponden bank dari BRI yang bisa menjembatani transaksi internasional tersebut," kata Amam.
Untuk memperluas pasar, BRI juga bekerja sama dengan lembaga pemerintah yang ada di luar negeri seperti atase perdagangan, ITPC, hingga kantor dagang dan ekonomi Indonesia untuk memastikan pasar baru di negara lain.
BRI juga bekerja sama dengan koperasi dan UMKM memberikan showcase kepada produk UMKM untuk memamerkan karya-karyanya di acara G20 pada beberapa waktu lalu. Produk-produk itu pun bisa dilihat secara langsung oleh kepala negara yang hadir.
"Ini bagian dari, kita akan terus berupaya mendampingi UMKM bisa sukses saat go global," tuturnya.
Sementara itu, Direktur Utama BRI, Sunarso mengungkapkan proses kurasi UMKM BRILianpreneur tahun ini berbeda dari sebelumnya. Jika sebelumnya lebih mengedepankan standar inovasi, kreativitas, dan kualitas kali ini pihaknya menambah kriteria lain berupa standar ESG (Environmental, Social, Governance)
"Saya pikir di dunia sudah mulai concern terhadap ESG. Maka dalam kurasi tahun ini sudah memajukan kriteria yang berkaitan dengan ESG," tutur Sunarso.
(fhs/ega)