Ini Penyebab Beberapa Mal Sepi Pengunjung

Ini Penyebab Beberapa Mal Sepi Pengunjung

tim detikcom - detikFinance
Jumat, 09 Des 2022 19:15 WIB
Suasana Sepinya Ratu Plaza, Senayan, Jakarta Pusat
Foto: Suasana Sepinya Ratu Plaza, Senayan, Jakarta Pusat (Tim detikcom)
Jakarta -

Belakangan ini terdapat mal-mal yang terlihat sepi pengunjung di Jakarta. Beberapa di antaranya ada di mal Blok M, Plaza Semanggi, dan terbaru di Ratu Plaza.

Menanggapi hal ini, Ahli Properti Steve Sudijanto mengatakan salah satu alasan mal sepi pengunjung itu karena kurang mengikuti tren yang dinamis.

"Mal itu secara general harus bisa menyesuaikan dan mengikuti perkembangan zaman, dari kondisi malnya secara fisik dan juga kondisi tenant-nya secara market demand," ucapnya ketika dihubungi detikcom, Jum'at (9/12/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, untuk keadaan saat ini, salah satu yang menjadi pertimbangan pengunjung pergi ke mal adalah adanya akses transportasi umum.

Ia juga mengungkapkan bahwa tutupnya tenant di dalam mal itu karena tenant tersebut tidak ada revenue atau tidak ada bisnis, bukan karena harga sewa yang tinggi.

ADVERTISEMENT

"Pengusaha itu, umpamanya dia masih bisa bayar sewa masih ada revenue dan bisa untung, bahkan break even aja mereka tetap bertahan. Dan iklim usaha itu sangat dinamis dengan kondisi saat ini. Untuk bertahan saja itu sudah suatu luxury apalagi untuk bisa untung," tuturnya.

Menurut Steve, mal memiliki siklus hidup, sehingga pemilik mal dituntut untuk bisa mengikuti tuntutan zaman, yaitu dari tren, permintaan pasar, dan jika memungkinkan untuk dilakukan renovasi atau diperbaiki supaya dapat menarik pengunjung.

"Jadi pemilik mal itu harus buka mata, buka telinga, kenapa jumlah pengunjungnya susut," ujarnya.

Ia menambahkan, di kondisi ekonomi yang seperti sekarang, orang-orang akan lebih sensitif dalam mengeluarkan uang. Orang-orang akan mengeluarkan uang sekaligus ingin terlihat "keren" sehingga mereka akan memilih mal-mal yang memiliki suasana yang trendi atau "Instagramable".

"Jadi mal-mal yang sudah tua itu harus menyesuaikan diri dengan renovasi, perbaikan. Memang mahal, punya mal itu nggak murah," ungkapnya.

Apa yang bisa dilakukan pengelola agar selamat? Buka halaman selanjutnya.

Steve menyarankan para pengusaha mal untuk mencari partner atau investor baru untuk melakukan renovasi atau perbaikan. Selain itu, ia juga menyarankan untuk memberikan insentif kepada tenant-tenant supaya masuk ke dalam mal.

"Jadi kalau modal kita cekat jangan bangun mal. Harus orang yang berani mengeluarkan modal yang banyak supaya mal-nya rame dan keren," tutupnya.

Dihubungi secara terpisah, Head of Research JLL Indonesia Yunus Karim mengatakan mal-mal yang masih memiliki tingkat kunjungan yang tinggi itu sudah memperbaiki posisi dan melakukan penyegaran untuk mengikuti arah berkembangnya pasar saat ini.

Lebih lanjut, Yunus menyebutkan komposisi dari adanya tenant juga memengaruhi minat pengunjung pada suatu mal.

"Kalau dilihat, dari tenant mix strategy-nya sebenarnya yang lebih disoroti. Mal kan satu keseluruhan ya, satu bangunan dengan strategi yang dimiliki oleh landmark-nya atau para pemilik mal ini. Bagaimana komposisi dari tenant-tenant yang ada di gedung tersebut dapat menarik kunjungan," ucapnya ketika dihubungi detikcom.

Terkait biaya sewa toko di mal, ia menuturkan kalau hal tersebut kembali lagi pada strategi pemilik mal dalam mempertahankan tenant.

Salah satu saran yang diberikan Yunus untuk menarik pengunjung ke mal yaitu dengan mengikuti tren saat ini.

"Misalnya melakukan repositioning atau revitalising jadi dilihat dulu demand-nya atau target market-nya siapa yang memenuhi pasar. Misalnya anak muda atau milenial kah atau gen z kah nah, dilihat kira-kira kebutuhan dan gaya hidupnya seperti apa sehingga bisa lebih jelas dalam melakukan strategi penentuan tenant yang masuk," tutupnya


Hide Ads