Reshuffle Kabinet di Tengah Harga Minyak Goreng Mahal

Year in Review 2022

Reshuffle Kabinet di Tengah Harga Minyak Goreng Mahal

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Kamis, 15 Des 2022 07:30 WIB
Daftar menteri baru hasil reshuffle Jokowi 2022 sudah diumumkan. Presiden Joko Widodo telah melakukan perombakan kabinet pada 15 Juni kemarin.
Ilustrasi reshuffle/Foto: Edi Wahyono

Perombakan kabinet ini sendiri berlangsung di tengah sejumlah persoalan besar di Tanah Air. Di sektor perdagangan misalnya, kala itu tengah dihadapkan oleh persoalan minyak goreng.

Minyak goreng kala itu langka dan harganya melambung tinggi. Kelangkaan sendiri terjadi di berbagai daerah bahkan menimbulkan antrean panjang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejatinya, tingginya harga minyak sudah tampak pada Oktober 2021. Tingginya harga minyak goreng pun terjadi berbulan-bulan. Untuk mengatasi masalah minyak goreng, pemerintah bahkan sampai gonta-ganti kebijakan.

Saat ditanya apakah pencopotan Muhammad Lutfi sebagai menteri perdagangan terkait polemik minyak goreng, Sekretaris Kabinet Pramono Anung buka suara. Dia menegaskan, pada dasarnya perombakan kabinet untuk membuat kinerja pemerintah lebih baik. Pramono berbicara mengenai urusan pangan yang menjadi persoalan dunia.

ADVERTISEMENT

"Ini untuk membuat kabinet bisa lebih bekerja lebih lincah, karena kan tidak semata-mata urusan di Kementerian Perdagangan. Karena sekarang ini persoalan pangan, persoalan inflasi, itu kan menjadi persoalan dunia. Maka untuk itu refreshing diperlukan," kata Pramono.

Pramono juga mengatakan harga minyak curah saat itu perlahan mulai turun. Dia juga berharap hal ini berdampak ke para petani. "Ya sekarang ini relatif dengan penanganan digitalisasi minyak goreng, minyak curah kita, harga minyak curah perlahan-lahan turun mulai dari kemasan sederhana, bagus, premium, maupun minyak curah," ujar Pramono.

Perihal reshuffle, Pramono mengatakan Presiden Jokowi sudah matang memperhitungkan tersebut. Pramono menyebut Jokowi sudah tahu betul kebutuhan bagi kabinetnya.

"Ya kalau namanya reshuffle itu tentunya pertimbangannya banyak, terutama presiden tahu siapa yang paling beliau butuhkan saat ini. Maka sebagai pembantu presiden ya membantu beliau. Memberikan pandangan kalau memang ada yang beliau akan putuskan," ucap Pramono.

Tugas Menteri ATR baru berantas mafia tanah. Klik halaman berikutnya


Hide Ads