Bukan Mitos, Gaji Rp 15 Juta buat Fresh Graduate Itu Nyata Lho!

ADVERTISEMENT

Bukan Mitos, Gaji Rp 15 Juta buat Fresh Graduate Itu Nyata Lho!

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Sabtu, 07 Jan 2023 18:31 WIB
Young Asian business woman receiving salary or bonus money from boss or manager at office happily.
Foto: Getty Images/iStockphoto/Domepitipat
Jakarta -

Sempat heboh lulusan baru S1 atau fresh graduate yang meminta gaji Rp 15 juta. Apakah ini mitos belaka atau memang benar adanya?

M Aqil Fikri menceritakan, saat menjadi lulusan baru atau fresh graduate beberapa tahun lalu dia bisa mendapatkan gaji dua digit di masa pertama dia bekerja.

Menurut dia, hal itu bukanlah mitos dan bisa didapatkan oleh para fresh graduate. Memang ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika mencari pekerjaan dengan gaji yang baik.

Aqil menjelaskan jika gaji akan selalu berbanding lurus dengan workload dan tanggungjawab. Jadi tidak ada perusahaan yang memberi gaji besar dengan beban kerja yang tidak sebanding.

Harus dilihat juga tujuan utama, apakah gaji yang besar sebanding dengan tujuan kita dalam bekerja serta semua konsekuensinya.

"Sejauh pengalaman saya fresh graduate selalu bisa mendapatkan 'good salary' di tempat dan role yang tepat. Keinginan untuk belajar, skillset yang baik dan research yang tepat akan menentukan starting salary fresh graduate daripada background yang dimiliki," tambahnya.

Sebelumnya Pakar Bisnis Rhenald Kasali mengatakan fresh graduate layak saja mendapat gaji besar hingga Rp 15 juta. Semua itu tergantung dari tingkat kesulitan dan kelangkaan lulusan dari jurusan yang dipilih.

"Jangankan Rp 15 juta, Rp 20 juta saja mungkin saja, tetapi tidak sama. Misalnya lulusan Aktuaria, itu belajarnya susah, matematika, yang mau sekolah di situ tidak banyak dan lulusannya tidak banyak. Kalau dia punya keahlian di situ kemudian selama kuliah pernah magang, tahu seluk-beluk asuransi, ya perusahaan mau saja membayar dia mahal," katanya kepada detikcom.

"Kemudian Data Scientist yang orangnya tidak banyak. Mungkin saja orang yang membuat algoritma tertentu dengan keahlian-tertentu tertentu, jadi bisa saja (dibayar Rp 15 juta)," tambahnya.

Meski begitu, Rhenald menyebut kebanyakan bayaran yang besar itu bukan hanya berasal dari gaji, melainkan total take home pay. "Biasanya si perusahaan bikin gajinya tidak sebesar itu, tetapi ada uang transport, uang makan, prestasi sebagainya dan ada variabel biasanya sehingga totalnya bisa Rp 15 juta," tambahnya.

(kil/eds)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT