Dikatakan Vassilis, di samping pembangunan pabrik, Sampoerna juga berkomitmen untuk menciptakan nilai tambah ekonomi yang mencakup peningkatan berbagai sektor.
"Semoga kami juga bisa meningkatkan kapasitas riset, penyerapan tenaga kerja berketerampilan tinggi, pembelian pasokan tembakau lokal, pemberdayaan UMKM yang mencakup dukungan digitalisasi dan peningkatan kapasitas peritel tradisional, pengoperasian pusat layanan digital, serta peningkatan kinerja ekspor," paparnya.
Investasi jangka panjang Sampoerna, kata Vassilis, juga merupakan bukti kepercayaan pihaknya kepada kepastian iklim investasi dan usaha di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya berharap, investasi kami turut memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi investasi dari dalam dan luar negeri," pungkasnya.
Selama lebih dari satu dekade, PMI telah berinvestasi lebih dari US$9 miliar untuk mengembangkan dan memperkenalkan produk tembakau inovatif bebas asap. Pengembangan ini melibatkan lebih dari 980 ilmuwan, insinyur, teknisi, dan staf pendukung, termasuk dari Indonesia.
Dengan mengedepankan penelitian ilmiah dan teknologi, IQOS memanaskan batang tembakau yang menggunakan tembakau asli tanpa pembakaran, sehingga mengurangi paparan zat berbahaya atau berpotensi berbahaya hingga rata-rata 90-95% lebih rendah dibandingkan dengan asap rokok.
"IQOS ini menggunakan perangkat elektronik untuk memanaskan tembakau, dan bukan membakarnya. Proses pemanasan berlangsung maksimal 350 derajat celcius. Oleh karena itu, tidak ada api, abu, maupun asap," ungkap Vassilis.
Ia menambahkan, produk tembakau inovatif bebas asap mengandung nikotin. Walaupun menyebabkan ketergantungan, nikotin bukan penyebab utama penyakit terkait merokok. Oleh karena itu, penghantaran nikotin dapat dilakukan tanpa melibatkan pembakaran.
Saat ini produk bebas asap PMI sudah tersedia di 70 pasar di seluruh dunia. Berdasarkan data PMI pada September 2022, sekitar 13,5 juta konsumen dewasa di seluruh dunia telah beralih ke IQOS dan berhasil berhenti merokok.
Di Indonesia sendiri, IQOS telah diperkenalkan melalui skema uji pasar terbatas sejak tahun 2019 dan tersedia di kota-kota besar di Indonesia, yaitu Jakarta, Surabaya, Denpasar, Bandung, Medan, Pekanbaru, Palembang, Makassar, Balikpapan, Samarinda, dan kota-kota lainnya.
"Berdasarkan hasil riset ilmiah PMI dan lembaga independen, beralih sepenuhnya ke IQOS mengurangi bahaya dibandingkan dengan terus merokok," pungkasnya.
Vassilis menegaskan bahwa, produk bebas asap tidak sepenuhnya bebas risiko, dan hanya ditujukan bagi perokok dewasa yang memutuskan untuk terus menggunakan produk tembakau atau produk nikotin dengan resiko lebih rendah.
(akn/ega)