Populasi China Turun Pertama Kali dalam 60 Tahun, Ekonomi Bisa Memble Nih

Anisa Indraini - detikFinance
Kamis, 19 Jan 2023 08:35 WIB
Populasi China Menyusut untuk Pertama Kalinya dalam 60 Tahun/Foto: AP/Andy Wong
Jakarta -

Populasi China menurun untuk pertama kalinya dalam lebih dari 60 tahun. Hal itu menjadi tonggak baru dalam krisis demografi negeri Tirai Bambu yang berimplikasi terhadap perlambatan ekonominya.

Biro Statistik Nasional China mengumumkan populasi di negara tersebut pada 2022 menjadi 1,411 miliar, turun sekitar 850.000 orang dari tahun sebelumnya. Analis mengatakan penurunan itu yang pertama sejak 1961 di mana kelaparan hebat dipicu oleh periode yang dikenal sebagai 'Lompatan Jauh ke Depan' saat Mao Zedong memimpin China.

"Populasi kemungkinan akan cenderung turun dari sini di tahun-tahun mendatang. Ini sangat penting, dengan implikasi terhadap potensi pertumbuhan dan permintaan domestik," kata Presiden dan Kepala Ekonom di Pinpoint Asset Management, Zhiwei Zhang dikutip dari CNN, Kamis (19/1/2023).

Tingkat kelahiran juga turun dari 7,52 pada 2021 menjadi 6,77 kelahiran per 1.000 orang. Itu menandai tingkat kelahiran terendah sejak berdirinya Komunis Tiongkok pada tahun 1949.

Kenyataan itu semakin kuat dengan prediksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tahun lalu yang menyebut bahwa India akan melampaui China untuk menjadi negara terpadat di dunia pada 2023.

Data baru tentang populasi China datang bersamaan dengan pengumuman kinerja ekonomi China yang hanya tumbuh 3% pada 2022. Capaian itu merupakan yang terburuk dalam hampir setengah abad dan jauh di bawah target pemerintah.

Solusi Pemerintah China

Pemerintah China sejak 2021 telah meluncurkan langkah-langkah untuk mendorong lebih banyak pasangan menikah dan memiliki anak banyak. Kebijakan 'satu anak' yang telah berlangsung puluhan tahun dan sangat kontroversial pada 2015 pun dibatalkan.

Untuk menahan penurunan angka kelahiran, pemerintah China mengumumkan pada 2015 bahwa pasangan menikah diizinkan memiliki dua anak. Nyatanya setelah kenaikan singkat pada 2016, angka kelahiran nasional terus turun.

Pembuat kebijakan selanjutnya melonggarkan batasan kelahiran pada 2021 dengan mengizinkan tiga anak, memperkuat cuti hamil, pengurangan pajak, dan tunjangan lainnya kepada keluarga. Sayangnya langkah-langkah tersebut belum membuahkan hasil di tengah perubahan norma gender, tingginya biaya hidup dan pendidikan, serta ketidakpastian ekonomi yang membayangi.



Simak Video "Populasi Negaranya Menyusut, Warga China Enggan Punya Banyak Anak"

(aid/ara)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork