Badan Pangan Nasional memprediksi harga beras mulai mengalami penurunan pada Februari. Karena bulan itu operasi pasar melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) disebut akan semakin digenjot untuk menekan harga.
"Diprediksi harga akan turun mulai di bulan Februari seiring masifnya pelaksanaan SPHP," kata Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan, Badan Pangan Nasional, I Gusti Ketut Astawa kepada detikcom, Jumat (27/1/2023).
Kemudian, harga juga akan semakin menurun pada panen raya tiba. Panen raya beras sendiri terjadi pada Maret dan April 2023 mendatang.
Ia mengungkap pemerintah sendiri sudah melakukan operasi pasar untuk menekan harga. Melalui cadangan beras pemerintah (CBP) di Perum Bulog, telah dilakukan operasi pasar sebanyak 148.000 ton.
"Artinya pemerintah sudah memberikan alternatif pada masyarakat bahwa di pasar ada beras dengan harga eceran tertinggi (HET)," lanjutnya.
Sebagai informasi, berdasarkan daftar harga di Panel Harga Badan Pangan Nasional hari ini, harga beras medium hari ini naik Rp 40 per kilogram (kg) dan premium naik Rp 140/kg.
Untuk harga beras medium hari ini Rp 11.610/kg dan premium Rp 13.340/kg. Padahal untuk beras medium harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp 9.450/kg. Angka ini merupakan harga di tingkat pengecer. Harga tertinggi terjadi di Sumatera Barat Rp 13.650/kg dan terendah Rp 10.120/kg di Sulawesi Barat.
Harga beras di penggilingan rata-rata nasional Rp 10.130/kg. Harga tertinggi terjadi di Sumatera Barat mencapai Rp 12.390/kg dan terendah Nusa Tenggara Timur Rp 9.000/kg.
Padahal harga beras di penggilingan Januari 2022 lalu hanya Rp 9.381/kg untuk medium dan premium Rp 9.824/kg. Data ini diambil dari Badan Pusat Statistik (BPS).
Simak Video "Jokowi Heran, Kok Panen Raya Tapi Harga Beras Tak Turun"
[Gambas:Video 20detik]
(ada/zlf)