Wilmar Padi Diminta Bantu Penuhi Kebutuhan Beras Warga Serang

ADVERTISEMENT

Wilmar Padi Diminta Bantu Penuhi Kebutuhan Beras Warga Serang

Inkana Izatifiqa R Putri - detikFinance
Senin, 30 Jan 2023 20:15 WIB
Ilustrasi Petani Panen Padi
Foto: Wilmar Padi Indonesia
Serang -

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (KP3) Kota Serang Sony August meminta PT Wilmar Padi Indonesia (WPI) memenuhi kebutuhan beras di wilayahnya. Dengan hadirnya Kawasan Industri Terpadu Wilmar (KITW) di Serang, Banten, WPI diharapkan mampu menjadi pendongkrak produktivitas padi di wilayah Serang.

"Di Banten, kita punya aset satu hamparan 412 hektare. Tanah pertaniannya itu sekarang yang bisa produktif itu cuma ada di 376 hektare dalam satu hamparan. Dari 376 hektare ini, apabila diproduksi dalam jangka waktu satu tahun bisa menghidupi masyarakat Kota Serang sebanyak 46%," ujar Sony saat ditemui di sela kegiatan kunjungan lahan Farmer Engagement Program (FEP) WPI, Senin (30/1/2023).

"Saya inginnya produksi itu bisa meningkat, makanya saya punya program bagaimana caranya supaya tahu hilir. Sekarang hilirnya yang saya tahu hanya ada Bulog. Rata-rata dulu sebelum ada Wilmar itu banyak ijon-ijon atau tengkulak yang datang dari Karawang, Cianjur. Berasnya dari kita, gabahnya dari kita, setelah itu dia ke Karawang atau Cianjur, dia produksi di sana, terus dibawa lagi ke kita (untuk dijual) dengan harga lebih tinggi," sambungnya.

Sony menjelaskan saat ini neraca ketahanan pangan Kota Serang posisinya justru masih kurang. Adapun kebutuhannya yakni 1.203,56 ton, namun peredaran ketersediaan yang masih ada sebanyak 832,90 ton atau masih minus 370,66 ton.

Melihat hal ini, Sony juga mendorong Wilmar Padi untuk memasarkan produk ke pasar, di samping toko retail, serta memperbanyak produksi beras medium seperti Sawah Hijau.

"Awalnya saya tahunya Wilmar Padi menjual kepada retail, (memasarkan) beras premium yang harganya cukup tinggi untuk menengah ke atas. Ternyata Wilmar punya produk medium, Sawah Hijau. Saya ingin Wilmar Padi memenuhi kebutuhan di Kota Serang dan masuk ke dalam pasar," paparnya.

"Tolong pasarnya jangan (hanya) ke retail, jangan menengah ke atas. Kebutuhan pasar di kita masih kurang. Tolong tadi yang Sawah Hijau dipenuhi pasar kita. Kalau untuk masalah harga kita ikuti harga pasar, mudah-mudahan bisa di bawah pasar," lanjutnya.

Menanggapi hal ini, Head Farmer's Engagement Program WPI, Andi Bachtiar menyebut hingga saat ini pihaknya telah menggarap sekitar 330 hektare lahan di kabupaten/kota Serang. Ia juga menegaskan akan turut mendorong pemerintah daerah hingga petani dalam hal produksi beras.

Salah satunya melalui program demonstration plot (demplot) yang mendorong penerapan praktik pertanian yang baik (good agriculture practices/GAP) untuk meningkatkan produktivitas padi.

Adapun praktik pertanian ini diterapkan melalui pemupukan yang tepat dengan menggunakan pupuk produksi Wilmar, penggunaan bibit unggul, pengendalian hama penyakit, penggunaan teknologi, pengaturan masa tanam, dan pemanenan.

"Kami sebenarnya juga support karena beliau harapannya juga untuk meningkatkan produksi. Hal ini sejalan juga dengan program kami di Farmer Engagement Program untuk kemitraan dengan petani. Kami juga punya tim lapangan agronomis yang mendampingi petani dari awal persiapan lahan, perawatan lahan sampai dengan panen," jelasnya

"Pada saat panen pun kami juga akan bantu untuk serapan. Jadi, kami punya SOP yang memang harus diikuti petani, mulai dari jumlah bibit yang harus digunakan dalam satu hektare, rekomendasi pemupukan dan pestisida. Sehingga kalau petani mengikuti rekomendasi dari kami, harapan produksi bisa kita capai," sambunganya.

Klik halaman selanjutnya >>>

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT