Impor cangkul atau pacul di Indonesia mulai berkurang drastis. Terkait hal ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat meluapkan kekesalannya setelah mengetahui Indonesia masih impor alat tradisional pertanian tersebut.
"Urusan pacul, cangkul, masak masih impor! Apakah tidak bisa didesain industri UKM kita kamu buat pacul? Tahun depan saya beli," kata Jokowi dalam acara Indonesia Banking Expo di Hotel Fairmont, Jakarta, 6 November 2019.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sepanjang 2022 Indonesia hanya impor cangkul pada Juni sebesar US$ 123 dan Juli sebesar US$ 131. Selanjutnya sampai Januari 2023, tercatat tidak ada impor cangkul masuk Tanah Air.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak ada impor cangkul dan garu sejak Agustus 2022 hingga Januari 2023," kata keterangan BPS.
Sepanjang 2022, Indonesia tercatat hanya impor cangkul pada dua negara yakni Australia seberat 35 kg dengan nilai US$ 123 di Juni. Sementara pada Juli dari Amerika Serikat seberat 3 kg dengan nilai US$ 131.
Indonesia sempat berhenti impor cangkul di 2021. Padahal 2020 tercatat ada impor cangkul 37.128 kg dengan nilai US$ 20.297.
Kondisi itu sangat berbeda jika dibandingkan impor cangkul sepanjang Januari-September 2019 senilai US$ 101,69 ribu dengan total berat 268,2 ton. Saat itu Indonesia paling banyak dibanjiri cangkul dari China dan Jepang
(aid/eds)