3. Ancaman Iklim untuk Produksi Beras
Melihat tiga bulan ke depan merupakan masa panen raya yakni Maret, April, dan Mei, Badan Pangan Nasional mengungkap ancaman cuaca atau iklim yang bisa mempengaruhi produksi beras tahun ini. Arief Prasetyo Adi menyebut ancaman itu adalah iklim kemarau ekstrem atau El Nino.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menerangkan iklim ekstrem itu akan terjadi setelah musim penghujan ini. Hal ini diungkapkan berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
"El Nino ini kebalikannya La Nina, kalau La Nina kita diberi kesempatan untuk tanam lebih banyak karena hujan. Kalau El Nino artinya (air) berkurang, padi kalau tidak ada air tidak bisa," kata Arief
Arief mengungkap kemungkinan kondisi iklim El Nino itu sebesar 50% sampai 60%. Kondisi itulah yang disebut akan mempengaruhi produksi beras tahun ini.
Meski demikian, pihaknya tetap optimis akan produksi atau hasil panen raya tahun ini. Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan, Badan Pangan Nasional, I Gusti Ketut Astawa, mengatakan sampai Maret diprediksi jumlah panen raya mencapai 5 juta ton.
"Berdasarkan Kerangka Sampel Area (KSA) cukup karena dilihat sekarang Maret ini sekitar 5 jutaan ton. Panen beras April juga banyak," ujarnya.
4. Rencana Impor Disampaikan Zulhas
Rencana impor disampaikan oleh Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI.
"Ini kemarin dipimpin presiden, kapanpun diperlukan kita bisa masuk lagi 500 ribu ton. Karena stok Bulog harusnya 1,2 juta ton, sekarang kalau nggak salah tinggal 300-an (ribu ton)," katanya saat Raker dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (15/3/2023).
Sayangnya Zulhas tidak menybut kapan impor beras dilakukan, namun dia mengaku sebenarnya kurang setuju dengan opsi impor.
"Walaupun berat, saya ini sebenarnya nggak setuju impor-impor itu, tapi tidak ada pilihan. Kemarin diputuskan kembali 500 ribu ton, tapi kapan (kalau) diperlukan. Karena sekarang lagi panen raya," lanjutnya.
Meski begitu, ia menegaskan yang pasti opsi impor beras tidak dilakukan sekarang, karena Indonesia masih di periode panen raya. "Belum sekarang ini kan lagi panen raya, nggak mungkin. Tapi kalau kita nggak beli nanti nggak ada, gimana?," terangnya.
(ada/hns)