Sekjen ASEAN Puji Prioritas Ekonomi yang Diusung Indonesia

Sekjen ASEAN Puji Prioritas Ekonomi yang Diusung Indonesia

Almadinah Putri Brilian - detikFinance
Kamis, 23 Mar 2023 20:23 WIB
Mendag dan Wamendag dalam Acara ASEAN di Magelang
Foto: Almadinah Putri Brilian/detikcom
Magelang -

Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn memberi pujian atas 16 prioritas ekonomi atau Priority Economic Deliverables (PED) yang diusung oleh Indonesia dalam keketuaan ASEAN 2023.

Sebagai informasi, dari 16 prioritas ekonomi yang diusung Indonesia selanjutnya dikategorikan berdasarkan 3 tujuan strategis atau strategic thrust, yaitu recovery-rebuilding atau pemulihan-pembangunan kembali, digital economy atau ekonomi digital, dan sustainability atau keberlanjutan.

"Saya ingin memuji Indonesia, khususnya Menteri Hasan (Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan), karena telah memperkenalkan prioritas ekonomi (PED) yang berwawasan ke depan dan akan membuka jalan bagi kerja sama ekonomi regional yang lebih kuat," ujarnya dalam Konferensi Pers ASEAN Economic Ministers Retreat ke-29 di Plataran Heritage Borobudur Hotel, Magelang, Jawa Tengah, ditulis Kamis (23/2/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, Kao Kim Hourn menuturkan bahwa apabila hasil PED tersebut diterapkan sepenuhnya, maka dapat berkontribusi secara signifikan untuk memperdalam integrasi ekonomi ASEAN serta pemulihan pascapandemi.

Pertemuan yang dihadiri oleh Menteri Ekonomi se-ASEAN dan atau mewakilkan ini juga membahas aspirasi dan langkah-langkah strategis untuk memanfaatkan potensi perdagangan dan investasi intraASEAN, guna memastikan bahwa kawasan ini memiliki pertumbuhan yang lebih tangguh untuk memperkuat posisi ASEAN sebagai pasar tunggal dan berbasis produksi.

ADVERTISEMENT

"Saya menekankan bahwa saat ini ASEAN sedang mengejar beberapa inisiatif utama untuk memperdalam integrasi ekonominya, diantaranya pertama, untuk meningkatkan ASEAN Trade in Goods Agreement (ATIGA), guna memastikannya tetap relevan, modern, berwawasan ke depan, dan lebih responsif terhadap perkembangan regional dan global," paparnya.

Kedua, mempersiapkan ASEAN Digital Economy Framework (DEFA) yang berkualitas tinggi, yang akan menjadi fondasi tangguh bagi ASEAN untuk menjadi ekonomi digital terkemuka, di mana arus barang, jasa, dan data yang lancar dan aman didukung dengan aturan, peraturan, infrastruktur, dan talenta.

Ketiga, untuk menerapkan Kerangka Ekonomi Sirkular ASEAN untuk MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) dan pengembangan ASEAN Carbon Neutrality Strategy untuk melengkapi upaya negara-negara anggota ASEAN untuk bertransisi menuju ekonomi yang tangguh dan hemat sumber daya.

Keempat, membangun kerangka kerja yang kuat untuk proyek kerja sama industri di kawasan melalui pengembangan ASEAN Industrial Project-based Initiatives untuk meningkatkan rantai pasokan yang tangguh serta memanfaatkan potensi sumber daya mineral dan teknologi.

Bersambung ke halaman berikutnya. Langsung klik

Tak hanya itu, pada pertemuan ini juga membahas banyak langkah strategis yang dapat mempercepat transisi kawasan ASEAN dalam aspek digitalisasi dan keberlanjutan sekaligus memperkuat pilar integrasi ekonomi ASEAN yang nantinya dapat menentukan keberhasilannya di abad-21.

"Bersama-sama, para menteri sepakat tentang pentingnya merangkul pola pikir transformatif yang memungkinkan kita membangun masa depan yang kuat, tangguh, inklusif, dan benar-benar berwawasan ke depan," ujarnya.

Kao Kim Hourn juga memaparkan bahwa ekonomi ASEAN telah pulih setelah pandemi COVID-19 melanda dunia. Ekonomi ASEAN diharapkan tumbuh 5,5% pada 2022 dan 4,7% pada 2023.

Selain itu, ia mengatakan bahwa perdagangan ASEAN mencapai US$ 3,4 triliun pada 2021, naik sekitar 25% dari tahun sebelumnya. Lalu, arus masuk investasi asing ke ASEAN mencapai US$ 174 miliar pada 2021, naik sekitar 42% dari tahun sebelumnya.

"Kinerja perdagangan dan investasi ASEAN telah melampaui tingkat sebelum pandemi," ungkapnya.


Hide Ads