Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan sudah memanggil 47 pegawai dari 69 pegawai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) berharta tak wajar. Di antara pegawai yang dipanggil, ada 5 yang mangkir karena sakit.
Sri Mulyani mengatakan langsung menjatuhkan hukuman disiplin bagi pegawai yang terbukti melakukan pelanggaran. Ini termasuk kepada mantan pejabat pajak Rafael Alun Trisambodo (RAT) dan mantan pejabat bea cukai yang viral karena pamer kekayaan di media sosial.
"Sampai 17 Maret kami sudah memanggil 47 pegawai yang kita identifikasi: 42 hadir fisik, 5 sakit. Rekomendasi penjatuhan hukuman disiplin sudah kita lakukan, termasuk kepada RAT dan 2 direktorat bea cukai yang viral," katanya dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Senin (27/3/2023).
Sri Mulyani menyebut klarifikasi harta dilakukan oleh Inspektorat Jenderal Kemenkeu dengan cara mengecek status harta, sumber perolehan harta, dan data perpajakan.
"Dengan perhatian masyarakat yang luar biasa, seluruh klarifikasi dilakukan secara maraton untuk mendapatkan klarifikasi mengenai status harta, sumber perolehan, data perpajakan," bebernya.
Bendahara Negara itu meminta kepada seluruh jajaran khususnya yang sudah melalui tahapan klarifikasi agar akurasi harta yang mereka laporkan bisa terus dipertanggungjawabkan.
Sebelumnya Inspektur Jenderal Kemenkeu Awan Nurmawan Nuh mengatakan ada 69 pegawai Kemenkeu yang hartanya terindikasi bermasalah. Hal itu diketahui dari ketidaksesuaian jumlah harta dengan profil risiko pegawai yang bersangkutan.
Lebih rinci dijelaskan ada 33 pegawai yang LHKPN tahun 2019-nya tidak sesuai dan 36 pegawai LHKPN tahun 2020-nya tidak sesuai. Awan sudah mengantongi nama-nama pegawai tersebut.
"69 yang tidak clear itu akan kita panggil, ini bagian dari menelaah risiko, akan kita panggil klarifikasi dan periksa kalau ada indikasi fraud tingkat risiko tinggi akan kita investigasi," ujar Awan dalam konferensi pers, Rabu (1/3/2023).
(aid/das)