World Wrestling Entertainment (WWE) bergabung dengan perusahaan induk Ultimate Fighting Championship (UFC), Endeavour Group. Bergabungnya WWE dan UFC akan membentuk perusahaan baru yang diperdagangkan secara publik.
Dilansir dari CNN, Selasa (4/4/2023), nilai perusahaan baru tersebut lebih dari US$ 21 miliar atau sekitar Rp 313 triliun (kurs Rp 14.930). Rinciannya, UFC memiliki nilai US$ 12,1 miliar dan WWE memiliki nilai US$ 9,3 miliar.
Adapun pemegang saham Endeavor Group akan memiliki 51% saham perusahaan gabungan, sementara WWE akan memegang 49% saham.
"Ini merupakan kesempatan yang langka untuk menciptakan olahraga dan hiburan global yang dibangun untuk tujuan industri ini," kata CEO Endeavour Group, Ariel Emanuel.
Nantinya, Ariel Emanuel akan menjadi CEO perusahaan baru yang belum ada namanya itu. Sementara itu, Kepala Eksekutif WWE, Vince McMahon akan memegang posisi yang sama di perusahaan baru tersebut. Dewan direksi perusahaan tersebut akan memiliki 11 anggota, 6 di antaranya ditunjuk oleh Endeavour Group dan sisanya dipilih oleh WWE.
McMahon mengatakan bahwa perusahaan baru tersebut akan berada di posisi yang baik untuk memaksimalkan nilai hak media gabungan antara Endeavour Group dengan WWE.
"Perusahaan baru dapat berkembang dengan mengejar merger dan akuisisi lain untuk lebih meningkatkan stabilitas merek kami," kata McMahon.
Saham WWE jatuh hampir 10% pada awal perdagangan, dan saham Endeavour turun sekitar 2%. Dengan bergabungnya perusahaan, diharapkan dapat menghemat US$ 50-100 juta setelah kesepakatan selesai, yang diperkirakan ditutup pada paruh kedua tahun ini.
Lihat juga Video: Momen Jeka Saragih Tandatangan Kontrak UFC!
(das/das)