5 Fakta Gautam Adani, Konglomerat India yang Hartanya Lenyap Rp 1.522 T

5 Fakta Gautam Adani, Konglomerat India yang Hartanya Lenyap Rp 1.522 T

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Senin, 10 Apr 2023 15:00 WIB
Infografis Si Penyalip Bill Gates
Foto: Infografis detikcom/Fuad Hasim
Jakarta -

Pengusaha asal India Gautam Adani terus menjadi sorotan karena hartanya merosot dengan tajam dalam waktu yang singkat. Padahal sebelumnya ia sempat berada di posisi kedua sebagai orang terkaya di dunia.

Adapun ia sempat menduduki posisi sebagai orang kedua terkaya di dunia saat harga saham perusahaan melonjak dalam beberapa tahun terakhir. Saai itu kekayaan bersih Gautam Adani naik sekitar 2.000%.

Meski begitu, kejayaannya ini tidak berlangsung lama. Dirinya saat ini diketahui telah kehilangan harta kekayaan sebesar Rp 1.522 triliun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dirangkum detikcom, berikut 5 fakta seputar Gautam Adani.

1. Awal Karir

Diketahui bahwa Gautam Adani lahir di negara bagian Gujarat, India barat. Setelah putus kuliah saat remaja, ia pindah ke Mumbai dan bekerja di perdagangan berlian sebelum kembali ke negara bagian asalnya.

ADVERTISEMENT

Dia terjun ke perdagangan global ketika dia mengimpor polivinil klorida, atau PVC, untuk bisnis plastik saudaranya. Pada tahun 1988, ia mendirikan Adani Enterprises, perusahaan unggulan grup, untuk mengimpor dan mengekspor komoditas.

Adani Enterprises memperoleh persetujuan dari pemerintah Gujarat pada tahun 1994 untuk mendirikan fasilitas pelabuhan untuk menangani kargonya sendiri di Pelabuhan Mundra. Merasakan potensi dalam proyek tersebut, Adani memutuskan untuk mengubahnya menjadi pelabuhan komersial.

Selanjutnya dia membangun jalur kereta api dan jalan raya ke sana dengan bernegosiasi secara individu dengan lebih dari 500 pemilik tanah di seluruh India untuk membuat pelabuhan terbesar di India.

Tidak berhenti di sana, Adani kemudian masuk ke bisnis pembangkit listrik pada tahun 2009. Berkat inilah kemudian bisnisnya kian berkembang dan terus membawanya menjadi orang terkaya di India.

Berkat itu kini, menurut pengajuan bursa saham Maret 2022, dirinya memiliki 75% saham di Adani Enterprises, Adani Power dan Adani Transmissions. Dia juga memiliki sekitar 37% Total Gas Adani, 65% Pelabuhan Adani & Kawasan Ekonomi Khusus, dan 61% Adani Green Energy.

Semua perusahaannya ini diperdagangkan secara publik dan berbasis di Ahmedabad, India. Saham dipegang oleh grup promotor, yang mencakup anggota keluarga dan perusahaan induk yang dikreditkan ke Adani untuk mencerminkan statusnya sebagai pendiri.

2. Pernah Jadi Orang No.2 Paling Kaya di Dunia

Diketahui bahwaAdani Group merupakan perusahaan yang dimiliki pengusaha sukses asal India, Gautam Adani. Saking kayanya, ia bahkan pernah menduduki peringkat paling atas sebagai orang terkaya di Asia dan nomor dua di dunia.

Berdasarkan catatan detikcon, kekayaan Adani sempat menyentuh US$ 147 miliar atau Rp 2.205 triliun (kurs Rp 15.000/dolar AS), saat ia menduduki peringkat orang kedua terkaya di dunia.

Ini adalah pertama kalinya orang Asia menduduki peringkat tertinggi sebagai orang terkaya versi Bloomberg. Sebelumnya posisi orang terkaya didominasi oleh pengusaha teknologi kulit putih.

3. Terjegal Kasus

Permasalahan bermula pada Januari 2023, Hindenburg Research saat merilis laporan investigasi terhadap perusahaan Adani. Laporan tersebut menuding Adani telah melakukan pencucian uang dan rekayasa akuntansi melalui sejumlah anak perusahaannya.

Adani Group sendiri sudah membantah tuduhan tersebut. Bahkan perusahaan menyerang balik dengan mengatakan pihak yang menuduh tidak mengetahui hukum di India.

"Volatilitas di pasar saham India yang diciptakan oleh laporan tersebut sangat memprihatinkan dan telah menyebabkan penderitaan yang tidak diinginkan bagi warga India," kata Gautam Adani.

Laporan dari Hindenburg itu muncul bertepatan saat kerajaan bisnis Gautam Adani hendak menghimpun dana dari masyarakat dan investor asing dengan penjualan saham senilai US$ 2,5 miliar. Alhasil rencana itu batal karena dirinya mengalami kerugian hingga US$ 100 miliar.

4. Kehilangan Rp 1.522 Triliun

Akibat dari kasus tersebut, nilai saham milik Adani terus mengalami penurunan. Anjloknya saham yang dimilikinya tentu memberikan dampak langsung terhadap jumlah harta kekayaannya.

Meski sempat menjadi orang paling kaya di Asia dan menduduki peringkat ke 2 sebagai orang paling kaya di dunia, saat ini harta kekayaan Adani sudah merosot sekitar US$ 101,5 miliar atau setara dengan 1.522,5 triliun.

5. Peringkatnya saat ini

Berdasarkan laporan dari Forbes Real Time Billionaire, Senin (10/4/2023), harta kekayaan Gautam Adani saat ini berada di kisaran US$ 45,5 miliar. Meski begitu dirinya masih tercatat sebagai orang nomor 25 paling kaya di dunia.

Di luar itu, konglomerat asal India ini juga sudah tidak lagi menduduki posisi sebagai orang terkaya di negaranya. Sebab Posisi pertama kini kembali diduduki oleh Mukesh Ambani, dengan catatan kekayaan bersih mencapai US$ 84,1 miliar atau setara Rp 1.261,5 triliun.

(fdl/fdl)

Hide Ads