Perusahaan produsen wadah makanan terkenal, Tupperware terancam bangkrut. Kondisi ini terjadi karena proyeksi kinerja perusahaan yang suram hingga saham ] anjlok 50% beberapa pekan lalu.
Tupperware telah memulai bisnisnya sejak 1946. Namun kini, perusahaan harus menghadapi utang yang menumpuk, penurunan penjualan, hingga saham yang anjlok. Sejumlah pakar menyebut, hal ini disebabkan perusahaan yang gagal beradaptasi.
Juru bicara Tupperware dalam sebuah pernyataan mengatakan, buruknya performa perusahaan dipengaruhi oleh sejumlah faktor, yakni pandemi, inflasi, dan suku bunga yang tinggi.
Baca juga: Saham Tupperware Merosot Hingga 50% |
Mereka juga menyebut, Tupperware telah bekerja sama dengan penasihat keuangan dan menjalin sejumlah kemitraan dengan gerai ritel seperti Target dan Amazon untuk memperkuat posisi merek.
"Selama lebih dari 75 tahun, Tupperware Brands telah menjadi salah satu merek rumah tangga ikonik yang paling dicintai di dunia," ujar juru bicara Tupperware dikutip dari CNN, Selasa (25/4/2023).
"Dan kami sangat senang untuk tetap berada di jantung meja ruang makan, meja dapur, dan rak pantry selama bertahun-tahun mendatang," sambungnya.
Sistem pemasaran Tupperware disorot. Cek halaman berikutnya.
(ara/ara)