Sebanyak 10 rangkaian kereta rel listrik (KRL) alias commuter line akan dipensiunkan tahun ini. Namun demikian, rencana impor KRL demi mengisi kekosongan operasional kereta tersebut belum diputuskan.
VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengatakan hingga saat ini pihaknya masih terus berkoordinasi dengan pihak terkait terkait kekurangan KRL.
"Kami terus berkoordinasi dengan pemerintah dan stakeholder ini kan sudah positif dan kami juga dibantu oleh BPKP juga untuk melakukan audit mengenai konservasi dan pengadaan," kata Anne saat ditemui di Stasiun Jakarta Kota, Jakarta Barat, Selasa (25/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, hingga kini persoalan penumpukan penumpang KRL masih dapat teratasi, khususnya selama periode libur Lebaran. Adapun pada periode ini, per harinya KCI melayani hampir 700 ribu penumpang, lebih sedikit dibanding dengan hari kerja yang bisa tembus hingga 1 juta penumpang per harinya.
"Untuk saat ini bisa atasinya dengan adanya rekayasa pola operasi dengan (memaksimalkan) 1.100 perjalanan hanya di jam tertentu. Dengan 1.100 perjalanan, kami sudah siap melayani lebih dari 1,5 juta dengan adanya 1.100 perjalanan," ujarnya.
Anne pun menjelaskan bentuk rekayasa pola operasi ini dengan berkaca pada kepadatan yang terjadi di Stasiun Jakarta Kota beberapa waktu lalu. Agar keterlambatan dapat teratasi, sejumlah kereta dari Jakarta yang hanya beroperasi sampai Depok langsung dikembalikan ke Jakarta demi membantu operasional.
"Kemudian Depok, ada yang kereta yang harusnya diberangkatkan dari Depok, tapi kita berangkatkan dari Bogor. Hal ini kita lakukan sebagai antisipasi dan meminimalkan keterlambatan dan mengangkut penumpang yang memang di jam tertentu ini sangat naik signifikan," terangnya.
Tidak hanya itu, pihaknya juga menyediakan sejumlah feeder demi mengantisipasi kepadatan masyarakat di stasiun-stasiun, khususnya di stasiun transit seperti Stasiun Manggarai. Penambahan jumlah petugas dan keamanan juga diperketat dalam menyambut momen-momen khusus seperti puncak arus balik.
Impor KRL bekas Jepang tak direkomendasikan BPKP. Cek halaman berikutnya.
Secara keseluruhan, sejak 19 hingga 24 April kemarin pihaknya telah mengangkut sebanyak 3 juta pengguna KRL. Angka ini naik 17-20% dari periode yang sama di tahun sebelumnya. Meski jumlah penumpang per harinya lebih sedikit dibandingkan dengan saat hari kerja, namun pihaknya perlu menyediakan banyak perjalanan lantaran selama libur ini peak hours-nya berjalan lebih lama.
"Jam kerja itu peak hours-nya dua jam di pagi hari dan di sore hari. Kalau ini nggak, jadi mulai pukul 09.00 sampai nanti sore sebelum maghrib ini peak. Walaupun memang volume penumpangnya tidak seperti hari kerja yakni hampir mencapai 1 juta," ujar Anne.
Sebagai tambahan informasi, rencana impor kereta rel listrik (KRL) bekas dari Jepang tidak direkomendasikan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Meski demikian, hingga kini belum ada keputusan mutlak menyangkut tindak lanjut dari persoalan kurangnya operasional KRL saat 10 kereta tersebut pensiun.
Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Septian Hario Seto mengungkapkan ada beberapa poin temuan BPKP yang membuat impor KRL bekas tidak direkomendasikan. Salah satu yang disorot adalah sarana KRL yang dinilai masih mencukupi untuk kebutuhan penumpang. Bahkan, tingkat keterisian KRL disebut belum mencapai 100%.
"Overload memang terjadi pada jam peak hours, namun secara keseluruhan untuk okupansi itu di 2023 masih cuma 62,75%. Sementara di 2024 diperkirakan masih 79% dan 2025 itu masih di 83%, ini data saya dapat dari BPKP," ungkap Seto dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis (6/4/2023).
Seto menyatakan pihaknya sudah melakukan rapat terkoordinasi dengan eselon I di beberapa kementerian. Hasilnya, dia meminta PT KCI selaku pihak yang akan mengimpor kereta KRL bekas Jepang untuk melakukan retrofit atau perbaikan pada kereta-kereta yang akan pensiun.
Selain itu, KCI juga diminta untuk mengoptimalkan operasional dengan sarana yang sudah ada saat ini. Dia juga meminta KCI segera melakukan pemesanan retrofit untuk mempercepat ketersediaan armada kereta.
(ara/ara)