Airlangga Sebut Ekonomi 2023 Masih Berat, Ini Sederet Tantangannya

Airlangga Sebut Ekonomi 2023 Masih Berat, Ini Sederet Tantangannya

Anisa Indraini - detikFinance
Jumat, 05 Mei 2023 16:40 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto/Foto: Dok. Kementerian Perekonomian
Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut tantangan ekonomi global pada awal 2023 masih berat dan konflik geopolitik di dunia masih meningkat. Terbaru North Atlantic Treaty Organization (NATO) mau membuka kantor perwakilan di Jepang.

"Kita lihat di awal 2023 ini tantangan ekonomi global masih berat. Kita lihat dampak inflasi relatif masih tinggi, harga komoditas terus melemah dan ekonomi global cenderung mengalami risiko perlambatan," kata Airlangga di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (5/5/2023).

"Kita ketahui AS masih meningkatkan tingkat suku bunga dan tentu geopolitik belum berakhir. Kita ketahui baru-baru ini NATO akan membuat perwakilan di Jepang. Eskalasi geopolitik di Indo-Pasifik meningkat," tambahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di tengah tingginya tantangan global, Airlangga menyebut Indonesia patut bersyukur karena pertumbuhan ekonomi di kuartal I-2023 mencapai 5,03%. Bahkan dalam enam kuartal berturut-turut ekonomi Indonesia tumbuh di atas 5%.

"Triwulan I pertumbuhan ekonomi kita masih tumbuh kuat yaitu 5,03%. Patut dicatat bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam 6 kuartal berturut-turut di atas 5%. Ini menunjukkan ekonomi kita solid," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Airlangga menjelaskan dari sisi permintaan seluruh komponen pengeluaran mengalami pertumbuhan positif. Tiga lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi di kuartal I-2023 adalah transportasi dan pergudangan 15,93%, akomodasi dan makan minum tumbuh 11,55%, serta jasa lainnya tumbuh 8%.

Pertumbuhan itu ditopang oleh peningkatan mobilitas masyarakat, peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara, serta terselenggaranya beberapa acara nasional dan internasional.

Tak hanya itu, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Indonesia turun 0,38% pada Februari 2023 jika dibandingkan Februari 2022, yakni dari 5,83% menjadi 5,45%.

"Terjadi penurunan tingkat pengangguran sebesar 0,41 juta dari 8,4 juta menjadi 7,9 juta orang," terangnya.

(aid/ara)

Hide Ads