Nggak Ada Kapoknya! Kasus Korupsi di Dapen Pelindo Ternyata Berulang-ulang

Kasus korupsi yang terjadi pada dana pensiun (dapen) Pelindo terjadi berulang. Hal itu diketahui menyusul ditetapkannya 6 tersangka dalam kasus korupsi dapen Pelindo oleh Kejaksaan Agung (Kejagung).

Menteri BUMN Erick Thohir mengungkap, dirinya telah berkomunikasi dengan pihak kejaksaan semalam

"Tadi malam ketika saya juga dengan pihak kejaksaan kontak-kontakan ini kan kasus daripada tersangka itu, saya tidak mau sebutkan nama itu pihak kejaksaan," kata Erick seperti dikutip Rabu (10/5/2023).

Erick menyebut, ada yang terjadi pada periode 2011-2016, 2008-2014, 2005-2019, dan 2012-2017. "Ini hal-hal yang memang sudah terjadi berulang-ulang," katanya.

Erick mengatakan, pihaknya berupaya memberikan perlindungan terhadap dana pensiun. Dia juga bilang, program bersih-bersih BUMN berjalan.

"Ini yang memang menjadi concern buat kita memastikan hak daripada yang mendapatkan harus diproteksi dan kami BUMN harus menjadi solusi daripada kepastian orang mendapatkan haknya. Solusi dipastikan bahwa program bersih-bersih ini nyata," katanya.

Dikutip dari detikNews, Kejagung telah menetapkan 6 tersangka terkait dugaan kasus korupsi dapen Pelindo. Para tersangka pun langsung ditahan.

Berikut daftar tersangka dalam perkara ini:

1. Edi Winoto selaku Direktur Utama DP4 periode 2011 s/d 2016. Ditahan di Rutan Salemba cabang Kejagung.

2. Khamidin Suwarjo selaku Direktur Keuangan dan Investasi DP4 periode 2008 s/d 2014. Ditahan di Rutan Salemba cabang Kejagung.

3. Umar Samiaji selaku Manager Investasi DP4 periode 2005 s/d 2019. Ditahan di Rutan Kelas 1 Jakarta Pusat.

4. Imam Syafingi selaku Staf Investasi Sektor Riil periode 2012 s/d 2017. Ditahan di Rutan Kelas 1 Jakarta Pusat.

5. Chiefy Adi Kusmargono selaku Dewan Pengawas DP4 periode 2012 s/d 2017. Ditahan di Rutan Kelas 1 Jakarta Pusat.

6. Ahmad Adhi Aristo selaku makelar tanah (pihak swasta). Ditahan di Rutan Salemba cabang Kejagung.