Babi hidup di beberapa wilayah Indonesia terdeteksi virus African Swine Fever (ASF) atau demam babi Afrika, salah satunya di Pulau Bulan, Batam. Akibatnya, Singapura sebagai importir langganan babi hidup dari daerah tersebut menyetop importasinya sejak April 2023 lalu.
Berikut fakta-faktanya:
1. Kementan Investigasi Masuknya Flu Babi Afrika
Kementerian Pertanian (Kementan) mengatakan babi hidup di Pulau Bulan awalnya telah dinyatakan bebas virus African Swine Fever (ASF) atau flu babi Afrika. Untuk itu, Kementan tengah melakukan investigasi dari mana virus babi tersebut bisa masuk ke Pulau Bulan, Batam, Kepulauan Riau.
Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani, Barantan, Wisnu Wasisa Putra menjelaskan, sebenarnya virus ASF telah masuk di Indonesia sejak 2019 di Medan dan penyebarannya hanya di lokasi yang sama. Sementara di Pulau Bulan, secara berkala dilakukan pengujian hingga ditetapkan bebas ASF.
"Memang pada Februari 2023 itu di Singapura ada kejadian ASF pada babi liar. Frekuensi ada tiga kali. Kita juga lagi mencari jalur masuknya virus di Pulau Bulan. Karena perusahaan sudah melakukan bius ketat tetapi masih ada ASF. Jalur masuknya kan banyak bisa dari alat akut. Kita sedang investigasi jalur masuknya dari mana," katanya, Rabu (10/5/2023).
2. Wilayah Terpapar Flu Babi Afrika
Kementerian Pertanian mengonfirmasi, saat ini virus African Swine Fever (ASF) atau flu babi afrika tak hanya ada di Pulau Bulan, Batam. Virus itu juga sempat di Kalimantan tepatnya di Singkawang, Kalimantan Barat, tepatnya pada November 2022.
"Kalimantan ada ya di Kalimantan Kota Singkawang di PT Fajar Semesta Indah juga itu terjadi di situ. Kalau di Bali, memang kita menjaga lalu lintas di Bali, untuk pengajuan ASF dari Bali kita lakukan supaya nggak menyebar kasusnya ke tempat lain," ujarnya.
Dalam kesempatan yang berbeda, Ketua Gabungan Usaha Peternakan Babi Indonesia (GUPBI) Bali Ketut Hari Suyasa menyebut, tahun ini kasus flu babi afrika juga melanda peternakan babi di Sulawesi. Kasus tersebut yang menurunkan harga babi hidup di Indonesia.
"Ini bisa turun karena ada beberapa kasus di Indonesia terkait dengan ASF, wilayah mana yang mempengaruhi? Adalah Sulawesi, sempat kita berpikir kasus di Pulau Bulan menjadi memperparah situasi," lanjutnya.
Menurutnya penyebara flu babi afrika antar pulau kemungkinan besar terjadi. Ia menerangkan penyebaran virus flu babi afrika ini dari tiga hal, orang, barang, hewan.
"Umumnya itu terjadi mislanya, ada daging frozen yang terkontaminasi ASF, masuk wilayah situ. Kemudian dicuci, air cucian itu buangannya ke sembarang tempat ini bagian pemicu itu. kedua alat tangkap alat angkut. Contoh, Pulau Bulan atau besi alat besi masuk ke sana," jelasnya.
Simak Video "Video: Pemerintah Akan Bikin Satgas Penanganan Demam Babi Afrika"
(ada/zlf)