AI Mulai Terjun ke Dunia Kerja, Manusia Harus Senang atau Was-was?

AI Mulai Terjun ke Dunia Kerja, Manusia Harus Senang atau Was-was?

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Selasa, 16 Mei 2023 13:57 WIB
Security CCTV camera, surveillance technology and show application Artificial Intelligence AI tools icon on screen display.
Ilustrasi AI untuk membantu pekerjaan - Foto: Getty Images/iStockphoto/Sitthiphong
Jakarta -

Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan saat ini sedang ramai digunakan untuk membantu pekerjaan. Mulai dari administratif sampai pekerjaan yang membutuhkan analisis.

Dalam laporan Mckinsey yang berjudul The state of AI in 2022 and a half decade in review dijelaskan jika saat ini banyak perusahaan yang fokus berinvestasi di AI.

Dari survei yang dilakukan oleh Mckinsey pada 2017 sebanyak 20% responden menggunakan AI pada bisnis mereka. Namun saat ini sudah menyentuh 50%, puncak penggunaan AI terjadi pada 2019 yaitu 58%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Partner McKinsey Global Institute Michael Chui mengungkapkan hasil temuannya yaitu AI bisa meningkatkan performa perusahaan dan memangkas biaya-biaya yang dikeluarkan.

Presiden Direktur Microsoft Indonesia Dharma Simorangkir mengatakan AI saat ini bisa menjadi satu solusi untuk dunia kerja. AI bisa menjadi co pilot tenaga manusia.

ADVERTISEMENT

"Dia menjadi intelligence assistance dalam mengambil keputusan, untuk membuat produk baru dalam operasional. Jadi (AI) bisa membantu membuat keputusan itu untuk menggunakan informasi yang saat ini begitu repotnya," kata dia.

Dharma melanjutkan, dalam dunia kerja pengambilan keputusan merupakan hal yang penting dan harus secepat mungkin. "Jadi misal membuat keputusan untuk ke arah tertentu. Misalnya harus mengolah data bisa membutuhkan waktu 2-3 bulan untuk mengambil keputusan," jelasnya.

Menurut dia AI yang ada saat ini sudah tidak seperti dulu. Sekarang generatif AI memiliki kemampuan seperti manusia dan bisa menjadi asisten manusia. "Jadi tugas AI seperti layaknya manusia, yaitu use case di banyak proses seperti auditing, keuangan sampai invoicing. Jadi cost saving juga bisa dilakukan dengan AI," jelasnya.

Dharma menambahkan dengan adanya AI ini tenaga manusia harus siap berlomba dan berpartisipasi dalam menggunakan AI.

Para pekerja saat ini harus mengembangkan skill dan meningkatkan critical thinking. Menurutnya, di masa depan pekerjaan administratif akan punah. "Untuk pekerjaan administratif suka nggak suka ini akan distop, pekerjaan itu akan teroptimasi menggunakan AI," ujar dia.

Menurut dia, manusia juga harus tetap menjadi pilot dalam mengambil keputusan dan menjadi problem solving di era digitalisasi dan gempuran data.

Jadi AI akan menjadi co pilot dan bisa melakukan developing coding tanpa harus dimengerti manusia. "Misalnya, saya mau buat programming untuk aplikasi jual beli, dia bisa develop code otomatis. 'Oh berarti developer-nya kehilangan pekerjaan dong?' Ya nggak, kalau dulu proses di developer bisa 6 bulan, dengan AI bisa disingkat 20%. Bayangkan produktivitas yang bisa dilakukan, dan ini lebih efisien," jelasnya.

Lihat juga Video 'Kehebatan Robot Patroli di Swiss, Siap Siaga Jaga Keamanan':

[Gambas:Video 20detik]



(kil/das)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads