Bocoran dari Senayan: Impor KRL Bekas dari Jepang Bisa Dilakukan 2023

Bocoran dari Senayan: Impor KRL Bekas dari Jepang Bisa Dilakukan 2023

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Selasa, 23 Mei 2023 15:04 WIB
Seorang warga melihat Kereta Rel Listrik (KRL) bekas dari Jepang yang selesai diturunkan dari kapal di kawasan pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (15/5/2012). Sebanyak 16 unit KRL seri 8500 yang masih terlihat aslinya, berhuruf kanji Jepang,  akan menambah kapasitas angkut KRL Jabotabek.
Foto: Ari Saputra
Jakarta -

Anggota Komisi VI DPR Andre Rosiade mengungkapkan impor KRL bekas asal Jepang kemungkinan bakal bisa dilakukan tahun ini. Dia mengaku mendapatkan informasi itu dari Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo.

Hal itu diungkapkan Andre Rosiade saat menjawab salah satu pertanyaan di akun Twitter resminya @andre_rosiade. Dia mendapatkan pertanyaan soal nasib impor KRL apakah mendapatkan izin atau tidak dari pemerintah pusat.

"Tadi saya ketemu pak Tiko (Kartika Wirjoatmodjo) Wamen BUMN. Beliau bilang insyaallah yang 2023 sudah bisa diimpor," ungkap Andre dikutip, Selasa (23/5/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Andre mengatakan dari informasi yang dia dapatkan masih ada satu kali lagi rapat yang dilakukan pihak pemerintah untuk memutuskan nasib impor KRL bekas.

Rapat itu akan dihadiri semua pihak, mulai dari Menko Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang, dan perwakilan Kementerian BUMN serta Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

ADVERTISEMENT

"Tinggal 1 kali rapat lagi di pihak pemerintah, ada Menkomarves, Mendag, Menperin, Kementerian BUMN, dan BPKP," ujar Andre.

Kementerian BUMN masih berusaha agar PT KCI (Persero) bisa impor KRL bekas sebanyak 10-12 trainset (rangkaian kereta). Hal itu dinilai sangat dibutuhkan sebagai rencana jangka pendek untuk memenuhi kebutuhan penumpang.

Bersambung ke halaman selanjutnya.

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan saat ini rencana impor darurat KRL bekas masih didiskusikan dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) serta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Pandjaitan. Sebelumnya hasil audit BPKP tidak merekomendasikan impor KRL bekas.

Adapun impor KRL bekas dilakukan demi menggantikan unit-unit KRL Jabodetabek yang harus dipensiunkan tahun ini. Impor dilakukan oleh PT KCI, anak usaha PT KAI yang mengoperasikan layanan KRL Commuter Line.

"Saya sudah diskusi dengan Kepala BPKP Pak Ateh dan lagi lapor ke Pak Menkomarves," kata pria yang akrab disapa Tiko kepada wartawan di Hotel Aryaduta, Jakarta, Rabu (3/5/2023) yang lalu.

Tiko mengungkapkan rencana impor darurat sebagai jangka pendek untuk menunggu produksi trainset baru oleh PT INKA yang ditargetkan baru rampung di 2025.

Di sisi lain, BUMN juga sedang meneliti kerangka KRL yang sudah tua dan masih bisa diretrofit atau modernisasi trainset yang sudah usang. Proses itu membutuhkan waktu sekitar 12-14 bulan sehingga baru selesai di 2024.

Sementara itu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan impor KRL bekas sudah disepakati untuk tidak dilakukan. Hal itu seperti hasil riviu Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) yang menyebutkan tidak merekomendasikan impor KRL bekas. Menurutnya keputusan itu juga sudah bulat ditentukan dalam rapat koordinasi dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

"Kan sudah ada hasil audit dari BPKP yang dijadikan acuan dalam rakortas yang dipimpin oleh pak Luhut. Ketika itu semua menyepakati bahwa kita akan mengikuti audit BPKP," ungkap Agus ditemui di Kawasan Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (27/4/2023) yang lalu.

Hingga saat ini pihaknya masih belum memberikan izin impor KRL tersebut. Rekomendasi itu baru akan diberikan bila BPKP memberikan 'lampu hijau'

"Yang pasti kita belum keluarkan rekomendasi. BPKP bilang impor, kita impor, kita keluarkan rekomendasi. Kalau mereka mengatakan belum, ya kita belum (keluarkan rekomendasi)," paparnya." katanya di Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Selasa (9/5/2023) yang lalu.


Hide Ads