Nyamar Jadi Sopir Taksi, Begini Sosok dan Harta Bos Blue Bird Sigit Djokosoetono

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Jumat, 26 Mei 2023 07:45 WIB
Foto: Direktur Utama Blue Bird Sigit Priawan Djokosoetono/Angga Aliya-detikcom
Jakarta -

Tengah viral di media sosial salah seorang bos Blue Bird, Sigit Priawan Djokosoetono, seharian menyamar menjadi sopir taksi. Hal ini ia lakukan agar dapat lebih memahami kondisi para sopir taksi di lapangan.

Layaknya seorang sopir Blue Bird sungguhan, Sigit mengenakan seragam lengkap dengan papan nama di mobil yang dikendarainya. Aksinya pun dimulai dengan berkeliling Jakarta mencari penumpang.

Terjun ke lapangan menjadi supir taksi, lantas seperti apa sih sosok bos Blue Bird yang satu ini? Selain itu, berapa harta kekayaan yang dimilikinya saat ini?

Profil Sigit Djokosoetono

Sigit Djokosoetono merupakan generasi ketiga pendiri Blue Bird sekaligus saudara kandung Indra Priawan Djokosoetono suami Nikita Willy.

Berdasarkan keterangan dari akun linkedin miliknya, Sigit memiliki gelar Teknik Mekanik dari Universitas Trisakti pada tahun 1993 dan Master Administrasi Bisnis dari Simon School of Business University of Rochester, New York, United States di tahun 1997.

Tidak berpuas diri, pada September sampai November 2018 Sigit menempuh pendidikan Strategy Marketing Sales Management di Harvard Business School Executive Education.

Berdasarkan informasi dari situs resmi perusahaan, diketahui Sigit sudah menempati posisi sebagai Direktur Blue Bird sejak tahun 2012. Berkat kepemimpinan dan pengalamannya, Ia kemudian ditunjuk sebagai Direktur Utama PT Blue Bird Tbk berdasarkan hasil pertemuan RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) tahun 2021 lalu.

Jauh sebelum itu, dirinya pertama kali bergabung dengan Blue Bird sebagai Manajer Operasi Senior dari tahun 2001 sampai 2007. Setelahnya Sigit kemudian menjabat Wakil Presiden dari perusahaan Central Operations dari tahun 2007 sampai 2012.

Di luar itu ia juga sempat memegang jabatan sebagai Dewan dari Departemen Pengembangan SDM DPD Organda (Organisasi Angkutan Darat) DKI Jakarta dari tahun 2004 sampai 2009.

Usai menjabat sebagai wakil presiden, Sigit kemudian menjabat sebagai Ketua Komisaris PT Pusaka Andalan Perkasa sejak 2012 dan Hermis Consulting sejak 2013. Di tahun 2012 inilah Sigit pertama kali diangkat sebagai salah satu direktur Blue Bird.

Tidak berhenti di sana, Sigit diketahui juga memegang beberapa jabatan penting di cabang-cabang Blue Bird Group seperti Komisaris PT Pusaka Prima Transport sejak tahun 2001, PT Prima Sarijati Agung sejak tahun 2002, PT Silver Bird sejak tahun 2003, PT Pusaka Buana Utama sejak 2010, PT Pusaka Niaga Indonesia sejak 2010, dan PT Pusaka Bumi Transportasi sejak 2012.

Selain di Blue Bird, itu Sigit Djokosoetono juga memegang jabatan sebagai Direktur Presiden PT Pusaka Nuri Utama sejak tahun 1997 dan PT Luhur Satria Sejati Kencana sejak 2012.

Harta Kekayaan Keluarga Djokosoetono

Perlu diketahui, Blue Bird merupakan sebuah perusahaan transportasi yang pertama kali didirikan oleh Mutiara Siti Fatimah Djokosoetono, beserta kedua anaknya Chandra Soeharto (ayah Sigit) dan Purnomo Prawiro.

Sekarang layanan Blue Bird Group dapat dinikmati tidak hanya di Jakarta tapi juga di kota-kota lain di Indonesia seperti Surabaya, Bandung, Bali, Lombok, Semarang, Medan, Pekanbaru, Palembang, Bangka Belitung, Batam, Banten, Manado, Makassar, Yogyakarta dan kota lainnya yang menjadi jantung bisnis dan destinasi turis lintas tanah air (bangsa).

Dengan melayani jutaan penumpang setiap bulan, Blue Bird Group memperluas layanannya. Dari taksi umum (Blue Bird & Pusaka) sampai taksi eksekutif (Silver Bird), limosin dan penyewaan mobil (Golden Bird), carter bus (Big Bird), logistik (Iron Bird Logistic).

Tidak hanya itu saat ini perusahaan juga merambah ke bidang Industri (Restu Ibu Pusaka - Bus Body Manufacturing dan Pusaka Niaga Indonesia), properti (Holiday Resort Lombok dan Pusaka Bumi Mutiara), IT dan layanan mendukung (Hermis Consulting - IT SAP, Pusaka Integrasi Mandiri - EDC, Pusaka GPS, Pusaka Buana Utama - Petrol Station, Pusaka Bersatu - Lubricant, Pusaka Suku Cadang Indonesia - Spare Part) dan alat berat (Pusaka Andalan Perkasa dan Pusaka Bumi Transportasi).

Berkat usaha dan jaringan bisnisnya itu, tidak heran bila keluarga pemilik Blue Bird ini sempat menjadi salah satu keluarga paling kaya di RI. Bahkan pada 2017 lalu, nama Purnomo Prawiro dan keluarga sempat tercatat masuk dalam daftar orang terkaya versi Forbes.

Keluarga konglomerat ini saat itu tercatat menduduki peringkat ke-45 sebagai crazy rich paling tajir di RI dengan harta kekayaan ditaksir mencapai US$ 640 juta atau setara dengan Rp 9,6 triliun (bila dihitung dengan kurs Rp 15.000/dolar AS).

Meski begitu saat ini jumlah pasti harta kekayaan keluarga pemilik Blue Bird ini masih belum dapat dipastikan lagi. Kemungkinan besaran total kekayaan keluarga Sigit Djokosoetono ini sudah berubah cukup jauh bila dibandingkan dengan 6 tahun lalu.



Simak Video "Video: Transmart Full Day Kasih Diskon Jumbo, Harga Koper Mulai Rp 340 Ribu"

(zlf/zlf)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork