Bahlil Sebut OSS Dibangun Hanya Rp 30 M, Singgung Aplikasi Kemenkeu

Ilyas Fadilah - detikFinance
Jumat, 09 Jun 2023 16:38 WIB
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia/Foto: ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA
Jakarta - Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyebut perlu ada tambahan anggaran untuk Online Single Submission (OSS) atau Sistem Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik. Bahlil menyebut dana untuk membuat OSS Rp 30 miliar.

Ia bahkan buka-bukaan soal anggaran di Kementeriannya yang disebut tidak bertambah. Bahlil sempat menyinggung Kementerian Keuangan (Kemenkeu) supaya mendengar hal ini.

"OSS dibangun hanya Rp 30 miliar. Jadi ibarat mobil, OSS ini seperti Avanza rusak, tapi diharapkan seperti Mercy. Negara kasih (dana) ke kami hanya untuk mobil Avanza second. Kalau kekurangan ya memang nggak ada barang bagus harganya murah," katanya dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Jakarta Pusat, Jumat (9/6/2023).

"(OSS) harus bagus, kasih anggarannya yang bagus juga. Kalau nggak bagus jangan tanya. Ada wartawan tulis saja, supaya Kementerian Keuangan dengar," tambahnya.

Bahlil membandingkan aplikasi milik Kementerian Keuangan yang disebut menghabiskan dana ratusan miliar hingga triliunan rupiah. Sementara dana untuk OSS hanya Rp 30 miliar, padahal target investasi Rp 1.400 triliun pada 2023.

"Aplikasi di Departemen Keuangan ratusan miliar, bahkan triliunan. Kita bikin aplikasi untuk PeduliLindungi aja yang cuma sekitar berapa juta orang, itu harganya lebih mahal dari OSS. OSS itu harganya cuma Rp 35 miliar, tapi (target) investasi Rp 1.000 triliun lebih," bebernya.

Pada kesempatan itu Bahlil juga menyinggung alokasi anggaran yang tidak bertambah, namun target investasi terus ditingkatkan. Padahal rumus mempertahankan pertumbuhan ekonomi di atas 5,3% pada 2024 adalah meningkatkan investasi.

"Target investasi tambah Rp 1.400 bahkan di tahun 2024 target investasi kita mencapai Rp 1.600 triliun. Tapi uangnya nggak tambah-tambah. Saya juga nggak ngerti, udah bingung kita," imbuhnya.


(ara/ara)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork