Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengakhiri kunjungan ke Beijing dengan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping. Dalam pertemuan tersebut, keduanya sepakat untuk menstabilkan hubungan AS-China.
Pertemuan itu diselenggarakan di Wisma Negara berornamen taman kuno Diaoyutai di Beijing. Pertemuan berlangsung selama 35 menit.
Dalam momentum tersebut Xi mengatakan, dunia membutuhkan hubungan China-AS yang secara umum stabil dan apakah kedua negara ini dapat menemukan cara yang tepat untuk menghadapi masa depan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya berharap, melalui kunjungan ini, Anda akan memberikan lebih banyak kontribusi positif untuk menstabilkan hubungan China-AS," kata Xi dikutip dari CNBC, Selasa (20/6/2023).
Pernyataan tersebut menyusul diskusi yang lebih privat dan mendalam antara dua pejabat tersebut terkait dengan berbagai masalah yang tidak dirincikannya di media.
Sementara itu, Blinken mengatakan kedua belah pihak sepakat tentang perlunya AS dan China untuk menstabilkan hubungan bilateral. Ia menambahkan, Washington tidak memiliki ilusi tentang tantangan dalam mengelola hubungan tersebut.
Blinken juga menyampaikan, AS adalah penganjur untuk keterlibatan ekonomi yang menghilangkan risiko dan diversifikasi dengan China, menggemakan pendekatan yang baru-baru ini diadopsi oleh G7.
Sebagai tambahan informasi, pada awalnya pertemuan dengan Xi tidak ada dalam agenda perjalanan Blinken yang telah dikonfirmasi sebelumnya. Langkah ini menjadikannya pejabat Amerika tingkat tertinggi yang mengunjungi China sejak kepemimpinan Presiden AS Joe Biden, serta menteri luar negeri AS pertama yang melakukan perjalanan dalam hampir lima tahun lamanya.
Kunjungan tersebut juga membuka jalan bagi pertemuan terakhir antara pejabat AS-China pada November lalu. Pada kala itu, Biden dan Xi bertemu secara langsung di sela-sela KTT G20 di Bali.
Rencana perjalanannya ini pada awalnya diselenggarakan pada Februari, namun terganggu oleh kabar tentang balon mata-mata China yang diduga terbang di atas wilayah udara AS. Hal ini terjadi dalam sebuah insiden yang memicu ketegangan antara dua ekonomi terbesar dunia itu.
Perjalanan diplomatik tingkat tinggi antara AS dan China ini juga terjadi setelah beberapa bos besar berkunjung ke China dalam beberapa bulan terakhir, termasuk CEO Tesla dan SpaceX Elon Musk, CEO JPMorgan Jamie Dimon, dan CEO Apple Tim Cook.
(ara/ara)