Twitter menuding induk Facebook, Meta melakukan penyalahgunaan rahasia dagang usai meluncurkan Threads. Hal itu berdasarkan surat pengacara Twitter yang dilayangkan kepada Meta.
Dikutip dari CNBC, Jumat (7/7/2023), pengacara lama Elon Musk, Alex Spiro menuding aplikasi Meta tersebut dibuat oleh mantan karyawan Twitter. Hal ini pertama kali dilaporkan oleh Semafor.
"Twitter bermaksud untuk secara ketat menegakkan hak kekayaan intelektualnya, dan menuntut agar Meta mengambil langkah segera untuk berhenti menggunakan rahasia dagang Twitter atau informasi yang sangat rahasia lainnya," tulis Spiro dalam surat tersebut.
Meski demikian, hal itu dibantah oleh pihak Meta.
"Tidak seorang pun di tim teknik Threads adalah mantan karyawan Twitter," kata Andy Stone, direktur komunikasi Meta yang memposting di Threads.
"Itu bukan apa-apa," tambahnya.
Sejak pembelian Twitter oleh Musk senilai US$44 miliar pada bulan Oktober, platform tersebut dihadapkan pada sejumlah tantangan. Di antaranya adalah beberapa pengiklan yang menangguhkan kampanyenya.
Sementara, pada hari Kamis, CEO Twitter yang baru Linda Yaccarino berkicau jika perusahaan sering ditiru.
Sebagai informasi, Meta baru saja meluncurkan aplikasi pesaing Twitter bernama Threads. Belum lama diluncurkan, aplikasi ini telah didaftar oleh jutaan orang.
(acd/das)