Ekspor Rumput Laut-Telur Ikan Terbang Bisa Lewat Sistem Resi Gudang, Apa Itu?

Ilyas Fadilah - detikFinance
Kamis, 03 Agu 2023 19:30 WIB
Ilustrasi rumput laut - Foto: ANTARA FOTO/SYIFA YULINNAS
Jakarta -

Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan, Didid Noordiatmoko mengatakan, Sistem Resi Gudang (SRG) yang terkait dengan rumput laut dan telur ikan terbang sedang 'booming' di Indonesia. SRG dapat membantu petani dan pelaku usaha dalam melakukan tunda jual, termasuk kaitannya dengan aktivitas ekspor.

Misalnya, tunda jual dilakukan saat harga komoditas yang bersangkutan sedang turun. Sementara pengusaha mendapat alternatif pembiayaan dengan resi gudang yang diterbitkan sebagai agunan di bank. Dalam SRG, barang yang disimpan di gudang juga akan terjaga standar mutunya.

"Tahun ini, 2023 ini kami mengembangkan SRG bukan hanya di sektor hulu saja, tadi saya sebutkan sektor hulu, karena petani baru panen. Tetapi kami kembangkan sektor hilir untuk ekspor. Tahun ini agak booming, agak banyak SRG terkait rumput laut dan telur ikan terbang, seperti kaviar, untuk ekspor," ujarnya dalam konferensi pers di Double Tree by Hilton Jakarta Pusat, Kamis (3/8/2023).

Alurnya, jelas dia, nelayan yang memiliki telur ikan terbang atau rumput laut menyerahkan produk itu ke perusahaan agregator atau pengepul. Barang-barang tersebut kemudian langsung masuk ke resi gudang.

Saat jumlahnya cukup, komoditas tersebut lalu diekspor ke sejumlah negara, contohnya Jepang dan China. Para Nelayan kemudian akan mendapatkan bagiannya atau mendapatkan pembayaran dari pengepul.

"Bagi pengepul, ini dia juga mendapatkan keuntungan, dia memperoleh. Pengepul relatif nggak modal. Dia hanya modal gudang tadi, tentu dengan izin kami resi gudang untuk ekspor," lanjutnya.

Adapun saat ini nilai resi gudang yang diterbitkan tercatat sebesar Rp 338 miliar pada periode Januari sampai Juli 2023. Didid mengakui nilainya belum banyak, sebab dibutuhkan gudang khusus untuk komoditas yang berbeda.

"Total yang diterbitkan nilainya Rp 338 miliar di tahun 2023 sampai bulan Juli. Memang belum banyak, karena di sini dibutuhkan gudang khusus. Kalau tadi telur ikan terbang tentu beda gudang dengan beras," terang Didid.

Dikutip dari website Kementerian Keuangan, Sistem Resi Gudang adalah kegiatan yang berkaitan dengan penerbitan, pengalihan, penjaminan, dan penyelesaian transaksi resi gudang. Sementara resi gudang adalah dokumen bukti kepemilikan atas barang yang disimpan di gudang yang diterbitkan oleh pengelola gudang.




(ily/kil)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork