3. Hanya NTB yang Ekonominya Negatif
Nusa Tenggara Barat (NTB) tercatat satu-satunya wilayah yang ekonominya kontraksi di kuartal II-2023 yakni -0,48%. Hal itu dikarenakan adanya penurunan kegiatan pertambangan dan penggalian, khususnya pada produksi tembaga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau kita lihat dari PDRB Nusa Tenggara Barat yang terkontraksi pada triwulan II-2023 ini disebabkan karena adanya penurunan kegiatan pertambangan dan penggalian, khususnya produksi tembaga," kata Edy.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melarang ekspor konsentrat tembaga sejak Juni 2023. Kecuali PT Freeport Indonesia (PTFI) dan PT Amman Mineral Nusa Tenggara yang diberi kelonggaran untuk ekspor konsentrat tembaga hingga Mei 2024, karena memenuhi persyaratan telah menyelesaikan 50% pembangunan fasilitas pemurniannya (smelter) per Januari 2023.
Selain itu, anjloknya ekonomi NTB juga disebabkan karena adanya penurunan pada kegiatan pertanian, kehutanan dan perikanan khususnya produksi padi. Ekonomi NTB turun dari triwulan I-2023 yang masih tumbuh 3,57%.
"Jadi ada dua kegiatan yang mewarnai penurunan dari PDRB di NTB. Pertama tadi adalah pertambangan dan penggalian, yang kedua adalah pertanian, kehutanan dan sebagainya," beber Edy.
(aid/rrd)