Wakil Menteri BUMN Rosan Perkasa Roeslani bicara terkait transformasi keuangan digital di depan para perwakilan negara-negara ASEAN. Dia menyebut ASEAN berada di ambang revolusi keuangan digital.
Menurutnya, dalam beberapa tahun terakhir sektor keuangan digital ASEAN telah mengalami perubahan yang bersifat transformatif untuk memperkuat inklusi keuangan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Dia meyakini hal itu berdampak baik pada inklusi keuangan digital ASEAN.
"Kami percaya bahwa ASEAN berada di ambang revolusi keuangan digital," jelas Rosan dalam acara ASEAN Indo-Pacific Forum 2023 di Jakarta, Rabu (6/9/2023).
Pasalnya, kata Rosan, ASEAN merupakan rumah bagi 650 juta penduduk dan 70 juta UMKM. Kendati begitu, ASEAN menghadapi tantangan inklusi keuangan secara signifikan.
"Lebih dari 70% penduduk di kawasan ASEAN memiliki akses sangat sederhana terhadap layanan keuangan (underbanked) atau tidak memiliki rekening bank (unbanked)," jelasnya.
Sementara itu, sekitar 39 juta dari 70 juta pelaku UMKM mengalami kekurangan pendanaan cukup besar, yakni sebesar US$ 300 miliar per tahun.
Rosan menilai munculnya layanan keuangan digital dapat membuka jalan untuk menjembatani kesenjangan keuangan pelaku usaha. Pelaku UMKM di ASEAN yang tidak mempunyai rekening bank dapat terlayani dengan hadirnya layanan keuangan digital tersebut.
"Layanan-layanan ini memainkan peran penting dalam mendorong inklusi keuangan, sebuah landasan bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif di kawasan ini," jelasnya.
Rosan juga mengungkapkan inisiatif keuangan digital di seluruh kawasan ASEAN telah berkontribusi dalam mempercepat inklusivitas keuangan di kawasan tersebut. Dalam beberapa tahun terakhir, kemajuan yang jelas telah terlihat pada BUMN.
"Transformasi di tengah gelombang gelombang keuangan digital. Kita telah melihat contoh di negara-negara ASEAN bahwa pertumbuhan dan revolusi dana digital keuangan digital telah mendorong perekonomian negara dan mengurangi kepasifan," ungkapnya.
"Selama beberapa tahun terakhir. Indonesia telah menjadi yang terdepan dalam revolusi keuangan digital, menunjukkan pertumbuhan dan ketahanan yang luar biasa. antara tahun 2011 hingga 2022. Para pemain FinTech bisa masuk," pungkasnya.
Simak Video "Video Pemerintah Ajak Bill Gates Kolaborasi dengan Danantara"
(akd/ega)