Maskapai penerbangan asal Jepang, ANA Holdings, berencana untuk memberikan insentif baru kepada ribuan karyawan mereka. Insentif ini berupa kepemilikan saham di perusahaan dengan total nilai mencapai US$ 60 juta atau Rp 918 miliar (kurs Rp 15.300/dolar AS).
Melansir dari Reuters, Rabu (20/9/2023), hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mempertahankan karyawan dan memenuhi permintaan pemerintah Jepang untuk lebih memperhatikan kesejahteraan para pegawai.
Shintaro Takanoselaku General Administration Executive ANA mengatakan di perusahaan ini karyawan harus menyimpan saham mereka selama tiga tahun sebelum mereka dapat menjual atau mentransfernya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketika pandemi melanda pendapatan kami, banyak karyawan berusia tiga puluhan dan empat puluhan yang keluar. Insentif saham ini ditujukan untuk meningkatkan keterlibatan karyawan dan mempromosikan minat mereka dalam meningkatkan nilai perusahaan," katanya.
Dalam pelaksanaannya, pada November 2023 nanti ANA akan memberikan masing-masing 100 lebar saham senilai sekitar US$ 20 (Rp 306.000) untuk 70% karyawan. Saat ini perusahaan sendiri telah mempekerjakan hampir 45.000 karyawan.
Di sisi lain,Motomi Hashimoto selaku peneliti di Nomura Securities mengatakan kepada Reuters dalam 5 tahun terakhir semakin banyak perusahaan terbuka di Jepang yang memberikan sebagian saham mereka kepada karyawannya.
Berdasarkan data terakhir, saat ini sudah ada 966 dari 3.900 perusahaan yang terdaftar di bursa saham Jepang memberikan insentif saham kepada karyawannya.Termasuk di antaranya ada perusahaan besar seperti Omron dan Sony Group.
"Insentif saham dipandang positif oleh pasar karena harga saham yang lebih tinggi secara langsung meningkatkan insentif tersebut," kata Motomi.
Dengan memiliki lebih banyak karyawan sebagai pemegang saham, para eksekutif berharap staf akan lebih berkomitmen terhadap efektivitas dan pendapatan perusahaan mereka, dan juga kinerja sahamnya.
(fdl/fdl)