Pedagang Pasar Taman Puring Kalah dengan Online
Hendra mengatakan kondisi ini terjadi lantaran pasar semakin sepi pembeli usai maraknya e-commerce. Kondisi ini diperparah lagi dengan adanya pandemi Covid-19.
"Kondisi di lapangan (pasar) bisa dilihat sendiri sepi banget kaya begini, berbeda dengan tahun-tahun sebelum Covid gitu ya. Meskipun ada media online kaya e-commerce itu tetap ramai nggak sesepi sekarang," katanya.
"Mulai dari pandemi, (jumlah pengunjung) agak menurun, ditambah lagi sekarang makin turun. Apalagi tambah sekarang online, ada Shopee, Lazada, semuanya mulai ke situ," tambah Hendra.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melihat kondisi ini, ia sudah berusaha untuk ikut berjualan secara online. Sayangnya usaha itu tidak berjalan dan ia mengaku belum mendapat penghasilan sedikitpun dari jualan online.
"Kalau jualan online sih ada, tapi nggak jalan jualan online-nya. Nggak jalan juga, mungkin satu karena persaingan (jualan online), kedua mungkin karena kurang fokus, jadi saya fokus jualan offline saja," tuturnya.
![]() |
Sementara itu, Amar yang menjual aksesoris fesyen seperti ikat pinggang, tas, hingga jam mengaku Pasar Taman Puring mulai sepi sejak 2018. Sama seperti Hendra, ia merasa sepinya pasar diakibatkan banyaknya pembeli yang beralih ke toko online.
"Ya sejak dari 2018 lah. dulu kan jarang pakai online, orang belum lumrah lah ibaratnya, itu ramai (pengunjung) memang. Orang kan banyak ke sini. Nah sekarang era kemajuan kan mungkin," kata Amar.
Ia juga mengaku ikut berjualan online, namun Amar merasa lebih senang berjualan offline karena bisa berinteraksi langsung dengan pelanggan. Selain itu ia juga mengaku dagangan online-nya tidak begitu laku.
"Ya ngikut juga (jualan online), kalau saya sih lebih enak (berjualan) di sini langsung. Kalau online kan rata-rata baru berapa hari cair. Ya enakan di sini langsung melayani kasih keterangan ini-ini (produk) lebih jelas detailnya," ujarnya.
Tidak hanya mereka berdua, pedagang lain, Risna (32), mengaku tidak bisa mengikuti persaingan dengan berjualan online. Ia yang menjual berbagai jenis sepatu kulit mengaku tidak ikut berjualan online karena sepi peminat.
Selain itu persaingan di pasar online menurutnya juga sangat berat. Belum lagi saat ini banyak toko-toko grosir yang jual eceran di online. Menurut Risna hal ini membuat harga jual di online jauh di bawah harga jual pasar yang membuatnya kalah saing.
"Sekarang mah susah saingannya. Sekarang kan yang jualan grosir juga pada online sekarang mah. Harganya bersaing susah," jelas Risna.
(ara/ara)