Harga beras sampai saat ini masih mahal, untuk jenis medium tinggi di level Rp 13.000 per kilogram (kg). Angka itu jauh di atas harga eceran tertinggi (HET) beras medium Rp 10.900/kg.
Lantas kapan harga beras akan turun ke Rp 10.900/kg? Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri memprediksi, harga beras akan sedikit mengalami penurunan pada Oktober 2023.
"Bisa turun, bisa, tapi nggak buru-buru karena sedang berproses. Kalau sampai kapan, kalau hitung-hitungan bisa turun tetapi nggak banyak itu terjadi di Oktober, ke depan ya naik turunlah," ujarnya kepada detikcom, Senin (25/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Mansuri, belum kunjung turunnya harga beras karena harga di penggilingan dan pengepul masih tinggi. Apalagi menurutnya saat ini pasokan terbatas, bahkan pedagang sampai memperebutkan pasokan di penggilingan.
"Kenapa belum nggak turun-turun? Pertama, karena memang barangnya medium dan premium nggak banyak barangnya, bisa turun, tetapi nggak bisa buru-buru. Karena ini sedang proses," ungkapnya.
"Di penggilingan saja sudah berebut, misalnya di satu daerah pengepul itu pedagang daerah lain juga cari ke daerah lain, situasinya sudah sampai yang paling mahal dia yang dapat," lanjutnya.
Sementara menurut Pengamat Pertanian Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori mengatakan apakah operasi pasar itu efektif atau tidak akan menurunkan harga beras tergantung banyak hal, di antaranya berapa volume beras yang disalurkan dan diserap pasar
"Berapa volume atau stok swasta, kapan disalurkan, dan psikologi publik," ujarnya.
Operasi pasar akan efektif kalau pasokan beras ke pasaran dipenuhi. Namun menurut Khudori pasokan saat ini terbatas, selain itu cadangan beras pemerintah (CBP) terus dikuras untuk mengintervensi.
"Harga bisa turun kalau kebutuhan pasar, berapapun jumlahnya, dipenuhi. Artinya pasar dijenuhi. Masalahnya, dengan stok seperti sekarang penjenuhan itu bakal menguras cadangan yang ada," ungkapnya.
Menurutnya, butuh waktu yang cukup lama untuk harga beras mengalami penurunan. Khudori juga menilai, cukup sulit harga beras mengalami penurunan jika hanya dengan operasi pasar saja. Langkah itu menurut dia hanya bisa menahan harga tidak mengalami kenaikan lagi.
"Sepertinya berharap harga beras turun, seperti harapan Presiden, agak sulit. Bahwa operasi pasar dan bansos beras kemungkinan akan menahan kenaikan harga beras, ya. Ini berpijak dari pengalaman sebelumnya. Saat ada bansos beras periode pertama: Maret-Mei 2023 yang penyalurannya molor sampai Juni. Harga beras saat itu relatif stabil. Ada kenaikan tapi tipis," terang dia.
(ada/ara)