Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) membahas potensi perdagangan luar negeri saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Instansi Penerbit Surat Keterangan Asal di Semarang, Jawa Tengah. Ia mengatakan Indonesia bisa mewujudkan target Indonesia Maju 2045 dengan menguasai pasar dunia.
"Kalau kita ingin jadi negara maju 2045, Indonesia harus kuasa pasar dunia. Tidak mungkin kalau surplusnya tidak banyak kita jadi negara maju. Mustahil," ujar Zulhas dalam kegiatan yang diselenggarakan Dirjen Perdagangan Luar Negeri di Semarang, Selasa (26/9/2023).
"Kita bersaing dan berkompetisi dengan negara lain. Kita ingin jadi negara maju di 2045. Syaratnya itu ekspor yang banyak. Kalau ekspor nggak (banyak), nggak mungkin jadi negara maju," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, untuk menjadi negara maju, Indonesia tak boleh hanya menjadi supermarket yang menjajakan produk luar negeri saja. Namun juga harus meningkatkan produktivitas agar ekspor lebih banyak.
Untuk itu, pihaknya membuka pangsa pasar baru. Tak hanya mengandalkan pasar Eropa, tapi juga diperluas ke kawasan potensial, seperti Asia Selatan, Timur Tengah, hingga Afrika.
Lebih lanjut, ia menyebutkan Indonesia punya peluang bonus demografi, namun tak lama yakni pada 2024-2040. Zulhas mengatakan bonus demografi ini hanya terjadi sekali, jika dilewatkan Indonesia tidak bisa menjadi negara maju.
"Jangan disia-siakan. Bonus demografi 2024-2040 itu golden age. Kalau kita tidak bisa menjadi negara maju dalam kurun waktu tersebut, Indonesia bisa terperangkap jadi negara yang gitu-gitu aja," paparnya.
Ia pun mencontohkan keberhasilan India yang dalam 2 tahun mendatang disebut akan menjadi negara ekonomi terkuat nomor tiga di dunia.
Menurutnya, hal ini berhasil diwujudkan India yang juga memiliki angka populasi penduduk tinggi karena program kerjanya tidak berubah meski pemerintahan berganti. Dengan demikian, visi dan misinya yang tetap sama ini dapat diteruskan ke pemerintahan selanjutnya.
Sebagai langkah mendukung kemajuan Indonesia, pihaknya pun terus menjalin kerja sama perdagangan global melalui Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dengan berbagai negara. Beberapa di antaranya CEPA dengan ASEAN, UAE, Amerika Latin, China, Korea Selatan (Korsel), dan Jepang.
Zulhas menambahkan negara-negara ASEAN telah menyelesaikan perjanjian Regional Comprehensive Economic Partnership Agreement untuk mendorong fair trade antar negara. Diharapkan ke depannya data perdagangan di ASEAN bisa menjadi satu layaknya yang sudah dilakukan oleh Uni Eropa.
(akd/akd)